Bisnis.com, Jakarta – Ekspor Indonesia ke negara selain migas mengalami penurunan pada April 2024. Neraca surplus perdagangan juga rusak.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan nilai ekspor nonmigas ke dua negara terbesar, Tiongkok dan Amerika, sedangkan ekspor nonmigas ke India meningkat pada April 2024.
Nilai ekspor ketiga negara ini menyumbang 42,98% dari total ekspor nonmigas April 2024 sebesar US$18,27 miliar, ujar Fuji Imartini, Deputi Direktur Statistik Distribusi dan Jasa, BPS.
Ekspor minyak dan gas ke Tiongkok bernilai $4,28 miliar pada April 2024, turun 9,83% dari $4,75 miliar pada bulan sebelumnya.
Sedangkan nilai ekspor migas ke Amerika pada April 2024 tercatat sebesar USD 1,75 miliar, turun 19,89% dibandingkan nilai ekspor Maret 2024 sebesar USD 2,19 miliar.
Sementara itu, anjloknya nilai ekspor beberapa komoditas strategis seperti minyak sawit atau minyak sawit mentah (CPO) menyebabkan turunnya nilai ekspor migas ke Tiongkok dan Amerika.
Menurut BPS, pada April 2024, nilai ekspor CPO sebesar USD 1,39 miliar, turun 10,49% dalam juta USD. Sedangkan pada April 2024, nilai ekspor batu bara meningkat 1,84% menjadi USD 2,6 miliar, namun mengalami penurunan sebesar 19,26% secara year-on-year.
Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya nilai ekspor bahan bakar mineral, bijih terak dan abu logam serta lemak nabati atau hewani, kata Fuji dalam rilis BPS, Rabu (15/5/2024).
Sementara itu, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke India meningkat 2,03% secara bulanan dari USD 1,76 miliar menjadi USD 1,81 miliar pada April 2024.
Sementara itu, penurunan nilai ekspor migas ke Tiongkok dan Amerika Serikat pada April 2024 bertepatan dengan penurunan surplus neraca perdagangan yang tercatat sebesar USD 3,56 miliar.
Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus sebesar $3,56 miliar pada April 2024, kata BPS. Angka tersebut turun 1,02% juta dolar dibandingkan saldo positif neraca perdagangan sebesar USD 4,58 miliar pada Maret 2024.
Dibandingkan dengan surplus perdagangan bulan April 2023 sebesar $3,94 miliar, surplus bulan April 2024 mengalami penurunan sebesar 0,38% pada bulan April 2024.
Secara total, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan selama 4 tahun berturut-turut atau 48 bulan. BPS juga mencatat barang-barang yang menyumbang surplus perdagangan terbesar, seperti batu bara dan CPO, dalam 4 tahun terakhir.
Lihat Google Berita dan berita serta artikel lainnya di WA