Bisnis.com, Jakarta – Ekspor mobil full built (CBU) Suzuki mengalami penurunan sebesar 89% pada April 2024, sejalan dengan tren negara sasarannya di Asia Tenggara.
Berdasarkan data Gabungan Produsen Mobil Indonesia atau Gaikindo, ekspor kendaraan CBU Suzuki mencapai 399 unit pada April 2024, turun 89% dari 3.617 unit pada April 2023.
Shodik Wikaksono, Managing Director Suzuki Indomobil Motor (SIM), mengatakan penurunan ekspor CBU disebabkan lesunya pasar Asia Tenggara, khususnya Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Selain itu, Suzuki mengubah rencana ekspor produknya dengan membawa produk Vietnam ke pasar dari CBU to Consumer It (CKD). Pasalnya, pemerintah Vietnam menawarkan insentif kepada masyarakat setempat.
Lalu pasar di Vietnam tiba-tiba menjadi lebih kecil sehingga perlu penyesuaian sistem oleh Suzuki, ujarnya, Senin (20/5/2024).
Sementara pada Januari-April 2024, produksi CBU Suzuki mencapai 5.791 unit, turun 64% dari 16.094 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari pengurangan hingga 10.000 unit tersebut, sekitar 5.500 unit terjadi di Vietnam, 800 unit di Filipina, 1.000 unit di Thailand, 2.000 unit di Meksiko, dan 300 unit di Taiwan.
Data Gaikindo juga menunjukkan tidak ada ekspor CBU sama sekali ke pasar Vietnam, sedangkan ekspor kategori CKD mencapai 672 unit pelayaran baru pada Januari-April 2024.
Dari keluaran CBU tersebut, Suzuki mengirimkan 1.006 unit ke Thailand, 830 unit diantaranya merupakan Model Baru, sedangkan 176 unit merupakan XL-7 Beta. Pasar Taiwan juga menerima 291 produk baru selama Januari-April 2024.
Sebanyak 1.347 unit kemudian dikapalkan ke Meksiko, yang terdiri dari 710 unit merupakan XL-7 Beta, 341 unit Ertiga Gx, dan 291 unit Ertiga GL.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel