Bisnis.com, Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bereaksi terhadap buruknya kinerja ekspor kendaraan lengkap (CBU) pada periode Januari-Juli 2024.

Saat dikonfirmasi, Ketua Umum Gaikindo I Jongki Sugiarto belum bisa mengomentari pelemahan kinerja ekspor tersebut karena bergantung pada prinsip masing-masing perwakilan perusahaan induk (APM).

Zhongqi mengatakan kepada Bisnis seperti dikutip Jumat (16/8/2024): “Ekspor mobil selalu dikendalikan oleh perusahaan induk atau kantor pusat.”

Mengutip data Gaikindo, total ekspor CBU selama Januari hingga Juli 2024 sebanyak 258.766 unit atau 290.852 unit atau turun 11,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Penurunan yang relatif serupa terjadi pada bulan sebelumnya. Sebelumnya, total ekspor mobil nasional Juni 2024 atau Semester I/2024 diperkirakan sekitar 218.000 unit atau terkoreksi 12% menjadi 248.000 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Zhongqi juga mengatakan: Performa ekspor mobil secara penuh juga bergantung pada kondisi masing-masing negara tujuan ekspor. Misalnya, banyak agen pemegang merek yang terdaftar untuk mengekspor ke banyak negara Timur Tengah.

Seperti diketahui, konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah antara Israel dan Palestina juga berdampak pada kinerja ekspor. Selain itu, kondisi perekonomian di banyak negara lain seperti Jepang dan resesi di Amerika Serikat (AS) sedang memburuk.

Jungki menyimpulkan, “Dengan demikian, kinerja ekspor mobil tidak hanya bergantung pada sumbernya, tetapi juga situasi dan kondisi negara tujuan ekspor.

Akibat kinerja ekspor yang lemah, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) meningkatkan ekspor CBU menjadi 14.582 kendaraan pada Juli 2024. Dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah ini meningkat 5,08% menjadi 13877 unit. 

Sedangkan jumlah unit kendaraan lengkap (CBU) yang diekspor PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mencapai 10.285 unit hingga Juli 2024. Jumlah tersebut meningkat 21,99% dibandingkan Juni 2024 yang mencapai 8.431 perangkat. 

Di sisi lain, nasib Mitsubishi tak sebaik Toyota dan Daihatsu. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) melaporkan total ekspor CBU mencapai 5.844 kendaraan, turun sekitar 23,96 persen dibandingkan bulan lalu.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel