Bisnis.com Jakarta — Kantor Jasa Keuangan (OJK) optimis Indeks Saham Gabungan (IHSG) akan terus melanjutkan tren kenaikan hingga akhir tahun.
Jumat (9 Juni 2024) IHSG ditutup menguat 0,53% atau 40,8 poin di 7.721,84, level tersebut merupakan level tertinggi baru. (All time high/ATH) IHSG setelah menembus level tertinggi sebelumnya di 7.694,53 pada penutupan perdagangan Senin (9 Februari 2024).
Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif OJK, Pasar Modal, Derivatif Keuangan dan mengawasi pertukaran karbon Hal ini menjelaskan bahwa perkiraan tersebut didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat. informasi ekonomi Dan terkini kinerja emiten terus tumbuh positif.
“Kami melihat sikap positif secara global dan domestik. Termasuk memandang dunia dengan cara yang positif Kinerja emiten Pengumuman terbaru juga bagus. Dan tren kenaikan IHSG sangat mungkin terjadi,” kata Inarno saat konferensi pers mengenai kinerja OJK pada Rapat Dewan Direksi Agustus 2024, Jumat (9 Juni 2024).
IHSG juga mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH) sebanyak delapan kali pada tahun ini, kata Inarno.
“Optimisme didorong oleh faktor domestik dan internasional, seperti ekspektasi penurunan kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat. Dan pasar keuangan di sebagian besar pasar negara berkembang sedang menguat. Hal ini terutama terjadi di pasar obligasi dan valuta asing,” ujarnya.
OJK mencatat pasar saham akan tetap aktif sepanjang Agustus 2024, tercermin dari kinerja IHSG bulan lalu yang meningkat 5,72% menjadi 7.670,73 pada Jumat (30 Agustus 2024).
Tren peningkatan tersebut dibarengi dengan derasnya masuknya dana investor asing ke pasar saham. Investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 27,73 triliun pada Januari hingga Agustus 2024.
Di pasar obligasi, Inarno mengatakan Indeks Obligasi Indonesia (ICBI) pada Agustus 2024 akan terapresiasi 1,71% atau naik 4,41% year-on-year (YtD) sekaligus mencapai 391,14. Arus transaksi investor asing mencapai net buy sebesar Rp 39,24 triliun pada Agustus 2024 dan Rp 10,25 triliun sejak awal tahun.
Lihat berita dan artikel lainnya dari Google Berita dan WA Channel.