Bisnis.com, JAKARTA – Penerbit, produsen kemasan plastik PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) merencanakan belanja modal (capex) hingga $100 juta hingga tahun 2025 untuk memperluas fasilitas produksi dan meningkatkan tingkat pertumbuhan.
Wakil Presiden IPOL Jeffrey Halim menjelaskan, sebagai produsen film terkemuka untuk industri kemasan fleksibel, program investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
“Peningkatan kapasitas ini merupakan proyek bertahap yang direncanakan dan diluncurkan pada tahun 2022. Kami yakin inovasi dan ekspansi strategis yang kami lakukan akan meningkatkan profitabilitas secara signifikan dan mendiversifikasi portofolio produk perseroan,” demikian keterangan resmi, Sabtu (15/6/2024). .
Perusahaan memproduksi film plastik premium seperti Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) dan Biaxially Oriented Polyester (BOPET), yang digunakan dalam kemasan makanan, kemasan non-makanan, industri laminasi grafis, dll.
Dengan satu fasilitas manufaktur di Purwakarta, Indonesia, dan 2 pabrik berlokasi di Kunming dan Suzhou, Tiongkok, Indopolis telah mendistribusikan produknya ke seluruh dunia dan saat ini melayani lebih dari 250 klien korporat multinasional di seluruh dunia.
Dalam program ekspansi terbarunya, Indopolia pada tahap awal akan meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahkan dua mesin BOPP canggih di pabriknya di Purwakarta dan Suzhou. Tujuannya adalah agar kendaraan baru ini dapat beroperasi penuh pada akhir tahun 2024.
“Ekspansi ini akan meningkatkan kapasitas tahunan perusahaan dari 100.000 ton menjadi 165.000 ton, yang merupakan peningkatan signifikan sebesar 65%.
Kedua, Indopoli meningkatkan kualitas mesin metalurgi dengan menambah dua unit mesin berteknologi terkini.
Mesin canggih ini dapat menghasilkan film berkekuatan tinggi seperti Aluminium Oxide (AlOx) dan Silicon Oxide (SiOx), yang memiliki sifat ideal untuk mengungkap isi produk yang dikemas.
“Kedua mesin ini akan memiliki kapasitas produksi gabungan sebesar 22.400 ton per tahun,” tambah Jeffrey.
Terakhir, Indopolis juga berinvestasi pada mesin pelapis offline baru untuk lebih mendiversifikasi produk premiumnya, terutama untuk meningkatkan efisiensi produksi film plastik penghalang ultra tinggi dan berbagai film berkualitas tinggi lainnya.
“Film-film ini harus menjadi alternatif kemasan berbahan PVDC yang ramah lingkungan sehingga mengurangi konsumsi,” jelasnya.
Melalui tim R&D, Indopolis melakukan inovasi produk dengan mengembangkan film plastik ultra-high Barrier dan film mono-material yang ramah lingkungan dan mudah diproses.
Inovasi dan keberlanjutan ini akan mencakup produk-produk baru yang inovatif pada tahun 2024, termasuk film anti-kabut yang dapat bernapas, BOPET yang dapat terurai secara hayati, dan Film Transfer Nilon, serta berbagai film penghalang yang telah terbukti.
Memasok produk-produk tersebut tidak hanya memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, namun juga mendukung kebijakan ekonomi sirkular yang mendorong produsen untuk menghasilkan produk yang lebih mudah diproses.
“Indopoly berharap dapat menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada tahun 2025 berkat transaksi investasi yang kami sebutkan di atas. Perseroan berkomitmen untuk terus tumbuh dan berkembang guna meningkatkan profitabilitas dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA