Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$90 miliar (1,420 triliun rupiah) pada tahun 2024, atau meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun 2018 ketika Google, Temasek, dan Bain & Company mempublikasikan postingan pertamanya. 

Sementara itu, pertumbuhan ini dituangkan dalam laporan baru e-Conomi SEA 2024 yang ditulis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company.

“Saat itu ekonomi digital Indonesia masih US$27 miliar. Artinya, dalam enam tahun, ekonomi digital Indonesia tumbuh lebih dari tiga kali lipat, kata Direktur Google Indonesia Veronica Utami, Rabu (13/11/2024).

Veronica mengatakan ada tiga hal yang akan membawa kemajuan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2024. Hal penting pertama adalah penggunaan internet yang semakin marak di Indonesia.

Permasalahan lainnya adalah keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia Indonesia untuk mampu bersaing secara efektif menggunakan Internet.

Ketiga, masalah kepercayaan atau digital trust, finansial dan keuangan, kata Veronica.

Meski meningkat, Veronica mengatakan pihaknya tetap memiliki harapan bahwa perkembangan ekonomi digital Indonesia tidak berhenti sampai di sini. 

Sebab, ada dua alasan mengapa ekonomi digital Indonesia akan terus tumbuh di masa depan. Faktor pertama adalah basis ekonomi Indonesia yang kini lebih kuat. 

“Dan hal lainnya adalah potensi penuh dari kecerdasan buatan untuk pertumbuhan lebih lanjut di masa depan,” kata Veronica.

Sementara itu, dalam laporan e-Conomi SEA 2024, terdapat pertumbuhan total nilai transaksi (GMV) ekonomi digital Indonesia dari tahun 2018.

Pada tahun 2018, ekonomi digital Indonesia tercatat sebesar $27 miliar. Pada tahun 2019 jumlah tersebut meningkat menjadi 40 miliar dolar, pada tahun 2020 meningkat menjadi 44 miliar dolar.

Peningkatan ini juga terjadi pada tahun 2021 dengan nilai sebesar $63 miliar, pada tahun 2022 meningkat menjadi $76 miliar, dan pada tahun 2023 meningkat menjadi $80 miliar.

Kemudian, pada tahun ini atau 2024, peningkatannya terjadi hingga $90 miliar atau meningkat 13% dibandingkan tahun sebelumnya atau 2023.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan VA Channel