Bisnis.com, JAKARTA — Prediksi perekonomian Indonesia akan terpuruk pada September 2024 kembali menjadi sorotan. Jika hal ini terjadi, Indonesia akan mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut mulai Mei 2024.
Perkiraan ini tercermin dalam data konsensus yang dihimpun Bloomberg. Para ekonom memperkirakan indeks harga konsumen (CPI) pada September 2024 akan menunjukkan tren inflasi dan deflasi.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, para ekonom memperkirakan akan terjadi deflasi pada September 2024, dengan nilai mean atau median perkiraan deflasi sebesar 0,02% (m/m/MtM).
Dari 15 institusi yang dihimpun Bloomberg, hanya lima yang memperkirakan tidak akan terjadi deflasi. Sementara 10 ekonom lainnya memperkirakan deflasi akan berada pada kisaran -0,11% (MtM) hingga -0,01% (MtM).
Jika pergerakan CPI September 2024 sesuai prediksi sebagian besar ekonom, berarti Indonesia akan mencatatkan defisit selama lima bulan berturut-turut.
Perkiraan median para ekonom hanya sedikit lebih rendah dibandingkan Agustus 2024, dengan inflasi sebesar 0,03% (MtM).
Direktur Eksekutif (Inti) Pusat Reformasi Indonesia Mohammad Faisal memperkirakan potensi deflasi masih ada dibandingkan IHK September 2024.
Lemahnya daya beli masyarakat menjadi biang keroknya sehingga berpotensi menyebabkan deflasi pada September 2024.
“Potensi deflasi masih ada. Hal ini menunjukkan bahwa tren konsumsi secara keseluruhan saat ini sedang lemah. Jadi faktor permintaan yang paling mempengaruhi tidak lepas dari penurunan pendapatan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (30/30). 9/2024).
Faisal melihat bahwa pendapatan riil sebagian besar telah menurun atau tertinggal, sehingga menyebabkan masyarakat lebih selektif dalam membelanjakan uangnya, memprioritaskan pangan dibandingkan kebutuhan sekunder dan tersier. Akibatnya, hal ini berdampak pada lemahnya pertumbuhan penjualan produk secara keseluruhan.
Meski demikian, Faisal memperkirakan deflasi yang terjadi pada akhir kuartal III 2024 merupakan fenomena normal setiap tahunnya.
“Melihat siklusnya, secara umum inflasi bulan September cukup rendah setiap tahunnya. Inflasi mencapai puncaknya pada bulan Ramadhan kemudian terus menurun hingga September, meningkat lagi pada bulan Oktober dan mencapai puncaknya pada bulan Desember dan Januari,” ujarnya.
Sedangkan menurut konsensus Bloomberg, para ekonom memperkirakan inflasi di Indonesia akan menurun setiap tahunnya. Di antara 29 ekonom, perkiraan inflasi rata-rata untuk September 2024 adalah 2,00% (y/y), turun dari inflasi Agustus 2024 sebesar 2,12% (y/y).
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel