Bisnis.com, Jakarta – Menurunnya pendanaan korporasi juga dialami oleh perusahaan-perusahaan start-up di sektor perikanan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan simpanan perbankan korporasi turun 10,67% year-on-year (yoy) menjadi Rp 16,18 triliun pada Juli 2024. Tren penurunan ini berlanjut dari Juni 2024 yang juga turun 10,97% YoY menjadi Rp 16,22 triliun.

“Modal dari modal ventura telah menjadi faktor penting yang mendukung pertumbuhan eFishery selama bertahun-tahun. Namun, kondisi pasar yang dinamis menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan sumber pendanaan,” kata Founder dan CEO eFishery, Gibran. Huzaifah kepada Bisnis, Jumat (6/9/2024).

Gibran menjelaskan, strategi perubahan sumber pembiayaan, misalnya dengan diversifikasi sumber pembiayaan, akan meningkatkan profitabilitas usaha sehingga keuangan bisa mandiri, dan memperkuat prinsip bisnis.

Startup akuakultur senilai $1,4 miliar telah memberhentikan pekerjanya. Faktanya, pada tahun 2023 eFishery akan menerima dana hibah pemuda sebesar D$200 juta atau sekitar Rp3 triliun.

Gibran mengatakan keputusan tersebut tidak berdampak pada perbankan korporasi. Dia menjanjikan anggaran perikanan dalam kondisi baik didukung dana besar pada tahun 2023.

Kompetensi pegawai, menurutnya, berkaitan dengan penyesuaian dan seringnya perubahan strategi bisnis. Gibran mengatakan, perseroan bertujuan untuk selalu mengikuti perubahan pasar dan kondisi bisnis yang dinamis, sehingga perseroan dapat terus berkembang.

“Meski kondisi pasar sedang sulit, peluang pembiayaan tetap terbuka bagi startup yang memiliki model bisnis kuat dan pertumbuhan kuat. – Visi yang jelas,” jelasnya.

Sebelumnya, CEO PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) Ronald Simonangkir mengatakan startup di bidang teknologi pertanian (agritech) masih membutuhkan modal.  Sektor tersebut meliputi kegiatan pertanian termasuk perikanan.

“Di bidang pertanian dan perikanan, sektor ini memiliki nilai pasar sebesar $89,74 miliar,” kata Ronald kepada Bisnis, Kamis (5/9/2024).

Selain nilai pasarnya yang tinggi, sektor agritech dinilai memiliki tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) tertinggi, yaitu mencapai 6,3%.

CAGR sektor Agritech lebih tinggi dibandingkan sektor manufaktur dan sektor energi terbarukan, yaitu sebesar 5,97% dan 5,65% dengan nilai pasar masing-masing sebesar $228,46 miliar dan $1,79 miliar.

“Kami juga melihat industri pertanian dan perikanan budidaya memerlukan transformasi digital karena masih terfragmentasi dan tradisional,” kata Ronald.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel