Bisnis.com, JAKARTA – Investasi langsung Jepang ke negara-negara ASEAN terus menurun akibat melemahnya nilai tukar Yen Jepang. 

Presiden Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di ASEAN (FJCCIA) Sawamura Takero mengatakan penurunan investasi asing langsung (FDI) di Indonesia mengalami penurunan sebesar 10% pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2019. 

“Yen Jepang saat ini sedang melemah. Jadi ini yang harus kita tunggu agar perusahaan-perusahaan Jepang mau berinvestasi. “Tidak hanya ASEAN, kawasan lain juga terkena dampak melemahnya yen Jepang,” jelasnya saat ditemui Sekretariat ASEAN di Jakarta, Rabu (17 Juli 2024). ). 

Bahkan ketika yen melemah, Sawamura mengatakan perusahaan Jepang memiliki banyak anak perusahaan di luar negeri. Oleh karena itu, dividen perusahaan ke kantor pusat di Jepang meningkat cukup signifikan dan mereka memiliki cukup modal untuk dibelanjakan. 

Modal ini digunakan untuk berinvestasi di negara selain Jepang. Ini adalah strategi yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang, sekali lagi menekankan bahwa mereka memiliki cukup uang untuk mengembangkan bisnis mereka di luar negaranya. 

“Karena Jepang juga mempunyai permasalahan yang harus dihadapi. Laju pertumbuhan melambat dan masyarakat menjadi masyarakat menua (aging). “Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kegiatan usaha di luar Jepang untuk memanfaatkan modal yang cukup tersebut,” tutupnya. 

Sedangkan menurutnya, bidang yang diminati perusahaan Jepang untuk berinvestasi di ASEAN sebagian besar adalah bidang manufaktur, antara lain semikonduktor, energi hijau, energi terbarukan, dan bidang lainnya. 

Seperti disebutkan, FJCCIA mengadakan dialog dengan Dekan Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn pada Dialog Tahunan ke-16 untuk membahas kontribusi perusahaan Jepang kepada ASEAN pada Rabu (17 Juli). Sawamura mengatakan dialog ini juga dilakukan untuk memperbaiki lingkungan investasi di ASEAN. 

“FDI dari Jepang dapat dikatakan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 atau 2021. Dalam konteks itu, guna menghidupkan kembali investasi di ASEAN, kami berharap lingkungan investasi di ASEAN semakin ditingkatkan sehingga dapat menarik lebih banyak investor untuk melakukan kegiatan, termasuk dialog ini. “. ,” jelasnya. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel