Bisnis.com, JAKARTA – Akuisisi eks perusahaan superholding BUMN yakni Badan Pengelola Investasi Energi (Danantara) Anagata Nusantara dapat menjadi insentif positif bagi aktivitas emiten publik seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan TLKM.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh Bisnis.com, Danantara diperkirakan akan menggabungkan berbagai aset perusahaan publik dengan aset besar.
Pada tahap pertama, dana kelolaan (AUM) Danantara akan mencapai US$10,8 miliar, yang berasal dari Investment Authority of Indonesia (INA). Langkah selanjutnya adalah menggabungkan seluruh 7 BUMN ke dalam Danantara.
Ketujuh perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan BUMN pertambangan yang memegang MIND ID.
Felix Darmavan dari Panin Sekuritas mengatakan, proses konsolidasi ini akan menjadi insentif yang baik bagi implementasi emiten publik, mulai dari kepatuhan, akses pembiayaan, dan diakhiri dengan manajemen yang baik.
Mengkonsolidasikan sumber daya dan mengurangi beban kerja dapat mengurangi biaya operasional, katanya. Selain itu, dengan strategi yang kuat, BUMN akan mudah mendapatkan uang dengan harga murah.
“Rencana superholding dapat memperkuat manajemen bisnis, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,” ujarnya, Rabu (6/11/2024).
Ia menambahkan, keberhasilan merger secara keseluruhan sangat bergantung pada perencanaan yang matang, implementasi yang efektif, dan komunikasi yang jelas dengan pemangku kepentingan.
Dihubungi terpisah, Peneliti Kiwoom Sekuritas Miftahul Khayer mengatakan hengkangnya Danantara tidak akan berdampak signifikan terhadap pergerakan dana pemerintah dalam jangka pendek.
Namun dalam jangka panjang, langkah pemerintah menyatukan organisasi nasional di bawah Danantara merupakan langkah strategis yang dapat menjadi kekuatan positif di masa depan.
Penggabungan 7 BUMN merupakan inisiatif strategis pemerintah. Langkah ini dapat meningkatkan efisiensi, efisiensi dan sinergi perekonomian negara, ujarnya.
Selain itu, ia melihat adanya peluang penghematan biaya tenaga kerja dengan melakukan merger beberapa BUMN. Salah satunya melalui penghapusan tugas dan optimalisasi sumber daya.
Miftahul mengatakan, BUMN yang akan diintegrasikan ke dalam Danantara diharapkan memiliki posisi yang kuat dalam negosiasi dengan mitra usaha di dalam negeri dan dunia.
_________________
Penafian: Buletin ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Penilaian nilai ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel