Bisnis.com, JAKARTA – Bullying bisa terjadi pada siapa saja di berbagai lingkungan, mulai dari sekolah hingga media sosial.
Bullying dapat berbentuk verbal (kata-kata), emosional dan fisik. Korban bullying, baik anak-anak maupun orang dewasa, bisa merasakan dampak jangka panjang dari bullying.
Korban mungkin ingin “balas dendam” dan menjadi pengganggu. Hal ini banyak dijumpai di sekolah dan kampus yang mempunyai budaya status tinggi.
Melaporkan dari Parents.com dan Mentalhelp.net, Selasa (20-08-2024), penderitanya juga bisa mengalami efek psikologis yang serius. Bullying biasanya dapat menimbulkan trauma, kurang percaya diri, bahkan pikiran untuk bunuh diri.
Jika Anda mengenal seseorang yang menjadi korban perundungan, Anda dapat membantu dan bergabung. Anda dapat mencegah dampak negatif dari bullying. Pertimbangkan dampak jangka panjang dari penindasan terhadap korban: 1. Dampak sosial yang negatif
Pelaku bullying biasanya adalah orang-orang yang setiap hari bertemu dengan korbannya. Hal ini dapat membuat korban sulit mempercayai dan berkomunikasi dengan orang lain selama bertahun-tahun setelahnya.
Korban mungkin mengalami ketakutan tidak diterima dan masalah kepercayaan. Hal ini membuat mereka bersedia menjalin hubungan baru. Selain itu, mereka mungkin mengalami kesulitan menjaga hubungan baik karena perasaan takut dan cemas tersebut.
Lebih jauh lagi, perundungan dapat menciptakan lingkaran setan, dimana korban perundungan dapat menjadi pelaku perundungan. Penyebabnya mungkin karena korban merasa bisa “membalas” rasa sakit yang dirasakannya, terutama di sistem yang lebih tinggi di sekolah atau kampus.
Alasan lain mengapa korban berubah menjadi pelaku adalah karena mereka merasa bahwa mereka tidak sendirian merasakan kesakitan, atau untuk mengalihkan perhatian dari diri mereka sendiri. Dalam beberapa kasus, pelaku intimidasi juga mempunyai situasi keluarga yang kurang ideal. 2. Dampak buruk terhadap mental dan emosional
Bullying dapat menimbulkan perasaan tidak menyenangkan pada diri korbannya, seperti marah, lemah, merasa tidak mampu meminta pertolongan, frustasi bahkan kesepian.
Perasaan ini dapat menimbulkan masalah psikologis seperti kecemasan kronis, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Sulit untuk segera menghilangkan perasaan dan godaan ini. Jika ditangani dengan baik, korban perundungan masih membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk benar-benar mengatasi masalah kesehatan mentalnya.
Jika tidak ditangani dengan baik, korban dapat mengubah perasaan dan gangguan tersebut menjadi kecanduan. Ada kemungkinan juga korban mencoba bunuh diri. 3. Dampak fisik yang merugikan
Selain dampak buruk yang ditimbulkan oleh perundungan fisik, seseorang pada akhirnya dapat mengalami efek samping perundungan secara fisik.
Misalnya, korban bullying yang memiliki gangguan kecemasan sering kali mengalami masalah sakit kepala dan sakit perut.
Selain itu, ada kondisi yang bisa diperburuk oleh stres, seperti penyakit jantung, depresi, dan diabetes. Situasi ini dapat membuat korban menjadi lebih buruk ketika menjadi sasaran bullying. 4. Dampak akademis yang merugikan
Korban bullying di sekolah biasanya mengalami penurunan nilai yang signifikan atau sering membolos. Mereka biasanya kesulitan berkonsentrasi.
Bullying tidak hanya berdampak pada pelaku dan korbannya, namun juga lingkungan sekitar. Guru mungkin lebih sibuk memimpin kelas daripada mengajarkan materi, dan anak menjadi sulit fokus pada materi. (Ilma Rayhana)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel