Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan penurunan permukaan tanah di pesisir pantai Jakarta setiap 10 tahun mencapai 1 meter.
Hal ini disebut mengancam kehidupan sekitar 20.000 kepala rumah tangga (KK) yang kemungkinan terdampak banjir rob.
“Jumlahnya 20.000 lebih KK dan luas wilayah yang terdampak sekitar 160 atau 170 hektare. Jadi kawan-kawan, ketinggian airnya lebih tinggi dibandingkan rumah-rumah di sana,” ujarnya (11/2024).
Berdasarkan hal itu, ia mengaku berkomitmen untuk terus melanjutkan pengembangan proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) ke depannya.
Selain itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk menyusun peraturan baru guna menjaga situasi di Jakarta Utara tetap aman.
Salah satunya, AHY, berencana membatasi penggunaan air tanah bagi warga DKI Jakarta untuk mengendalikan tingkat penurunan permukaan tanah.
Meski demikian, AHY menegaskan sebelum menerapkan aturan tersebut, pemerintah harus mempercepat terlebih dahulu pembangunan infrastruktur air, salah satunya pengadaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
“Penduduk Jakarta banyak, padat, dan permukaan tanah terus menyusut akibat pengambilan air dari dalam tanah,” ujarnya.
Oleh karena itu, tambah AHY, ia meminta Kementerian Pekerjaan Umum segera membangun infrastruktur pendukung yang dapat menyalurkan air permukaan dari Bendungan Catiluhur ke Karian.
Kedua, kita akan kelola semuanya dengan baik, termasuk saluran air domestik dan limbah air tidak boleh dikelola dengan baik, apalagi jika hujan sangat deras. Oleh karena itu, kami sudah menyiapkan langkah preventifnya, tutupnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel