Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan Indonesia bisa kehilangan pendapatan nasional sebesar Rp551 triliun akibat meningkatnya sampah.
Suharso mengatakan hilangnya pendapatan pemerintah bisa dicegah dengan mengendalikan kehilangan dan pemborosan pangan.
Jika Indonesia mulai melakukan intervensi dan mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan, maka Indonesia dapat menghemat antara Rp 213 triliun hingga Rp 551 triliun atau setara dengan 4% hingga 5% PDB Indonesia.
Ia mengatakan pada Pameran Ekonomi Hijau di Jakarta Convention Center pada Rabu (3 Juli): “Intervensi dini dapat mengurangi separuh jumlah sampah saat ini dan mencegah risiko kerugian ekonomi sebesar Rp 551 ribu miliar per tahun”. /2024).
Tidak hanya persoalan ekonomi, memanfaatkan sisa pangan yang masih layak pakai juga dapat memenuhi kebutuhan energi yang lebih rendah bagi 62% populasi rentan.
Suharso juga mengatakan, pengendalian sampah dan sisa makanan turut membantu penurunan emisi hingga 1.702,9 ton CO2e atau 7,3% dari total emisi gas rumah kaca Indonesia pada tahun 2019.
Untuk itu, Bappenas bersama para pesertanya tengah menggalakkan ekonomi sirkular di Indonesia.
Ekonomi sirkular sebagai cara memandang ekonomi hijau. Ekonomi sirkular mendorong penggunaan sampah, pemikiran ulang, penggunaan kembali, penggunaan kembali, perbaikan, perbaikan, penggunaan kembali, daur ulang dan pemulihan, termasuk intervensi dalam semua perubahan nilai.
Secara khusus, kinerja ini didorong oleh 5 sektor terpenting: makanan, elektronik, kemasan plastik, konstruksi dan tekstil.
Jika diterapkan, Suharso meyakini PDB akan meningkat sebesar Rp638 triliun pada tahun 2030 dengan terciptanya 4,4 juta lapangan kerja ramah lingkungan, serta berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 126 juta ton CO2e.
Pada acara ini juga, Bappenas meluncurkan peta jalan atau Roadmap Nasional dan Rencana Aksi Ekonomi Sirkular Indonesia 2025-2045 serta Roadmap Pengelolaan Sampah Pangan dan Sampah Pangan untuk mendukung keberhasilan Ketahanan Pangan menuju Indonesia Emas 2045.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Saluran WA