Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebutkan sekitar 83 juta pekerjaan diperkirakan akan hilang dalam lima tahun ke depan, akibat berkembangnya kecerdasan buatan (AI).
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, perkembangan AI akan menyebabkan perubahan keterampilan dan pekerjaan, termasuk kecenderungan hilangnya jutaan pekerjaan karena AI. Namun, Budi mengatakan AI juga bisa menciptakan 69 juta lapangan kerja baru.
Ia juga menyampaikan bahwa sekitar 22,1% dari total masyarakat Indonesia menggunakan AI dan 26,7 juta pekerja terbantu oleh AI.
“Yah, ini memang permasalahan kemajuan teknologi, tapi kita harus berharap. “Lama-lama akan ada lapangan pekerjaan yang hilang, namun akan muncul lapangan kerja baru,” kata Budi usai bertemu dengan Google AI untuk Golden Indonesia 2045 di Jakarta, Senin (3/6/2024).
Menurut Budi, Indonesia harus optimis dengan hadirnya teknologi AI, salah satunya dengan memperbanyak potensi tenaga kerja. Menurutnya, masyarakat Indonesia bisa beradaptasi dengan perkembangan dan kemajuan teknologi.
“Yang penting AI tidak merugikan manusia dan manusia, manusia dan manusia. Itu yang ingin kita lindungi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Budi menambahkan, masyarakat harus mengutamakan pendidikan berbasis keterampilan mengingat kebutuhan industri AI yang semakin berkembang. Selain itu, berpartisipasi dalam kursus online, lokakarya, dan kolaborasi antara akademisi dan industri.
Berdasarkan data World Economic Forum Report dan LinkedIn (2023), Budi mengatakan banyak pekerjaan di bidang AI yang dibutuhkan di masa depan. Ini termasuk spesialis AI dan pembelajaran mesin, operator pertanian, insinyur robotika, arsitek database, dan spesialis teknis.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel