Bisnis.com, JAKARTA – Panitia Khusus Hak Haji (Pansus) DPR RI menyebut pembagian tambahan kuota haji tahun 2024 tidak sesuai dengan persetujuan DRC dan pemerintah.
Sebagai referensi, Indonesia mendapat tambahan kuota sebanyak 241.000 jamaah dari kuota resmi tahun 2024 yang terdiri dari 221.000 jamaah, dan tambahan kuota sebanyak 20.000 jamaah yang disediakan pemerintah Arab Saudi.
Anggota Pansus Penyidikan Hak Haji 2024 Visnu Vijaya menegaskan penambahan kuota haji DPR mulai 6 November 2023 merupakan prioritas bagi masyarakat lanjut usia biasa. Namun apa yang dilakukan Menteri Agama (menag) Yakut Cholil Kumas berbeda dengan kesepakatan awal.
Semangat kami Panitia Kerja Haji saat itu, penambahan kuota ini benar-benar bisa mengurangi waktu tunggu jamaah, kata Visnu dalam keterangannya yang dikutip Senin (26/08/2024).
Sebagai informasi, KDR menilai kuota haji reguler seharusnya sebanyak 221.720 orang, dan untuk haji khusus sebanyak 19.280 orang. Alasannya, UU No. 8/2019 Menetapkan kuota haji khusus sebesar 8% dari kuota haji Indonesia untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.
Sementara Kementerian Agama membagi kuota haji sebanyak 221.000 jemaah menjadi 203.320 (92%) haji umum dan 17.680 (8%) haji khusus.
Untuk tambahan kuota, Kementerian Agama mengalokasikan 50% kuota haji untuk haji reguler dan khusus. Dengan pembagian ini, total kuota haji haji khusus mencapai 27.680 orang.
Menurut Wisnu, tujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melobi Arab Saudi sebenarnya untuk memperpendek panjang antrean jamaah haji Indonesia yang bisa mencapai 47 tahun melalui tambahan kuota tersebut.
Namun tindakan Kementerian Agama tersebut bertentangan dengan niat baik Presiden dan patut disesalkan, ujarnya.
Soal pembagian tambahan kuota ini sebelumnya telah dibahas bersama Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latif pada rapat pembukaan Pansus pekan lalu.
Luluk Nur Hamida, Anggota Pansus Penyidikan Hak Haji, selaku saksi pertama komisi khusus tersebut, menanyakan kepada Hilman tentang kuota khusus dan reguler haji, pembagian kuota khusus haji, dan dasar hukum aturan yang digunakan. dalam organisasi. Haji 2024.
“Apa yang kamu ketahui tentang ibadah haji 2024? “Apa yang anda ketahui tentang kuota haji khusus dan reguler, pembagian kuota khusus haji, apa dasar hukum aturan yang digunakan dalam penyelenggaraan perjalanan haji tahun 2024?” tanya Lulu dalam rapat pansus di Kompleks Parlemen, Rabu (21/08/2024).
Anggota lain juga mempertanyakan apakah pembagian tambahan kuota haji reguler dan luar biasa sebesar 20.000 itu sesuai dengan kesimpulan yang dicapai pada sidang VIII komisi beberapa waktu lalu.
— Menurut saksi, menurut keputusan dan kesimpulan sidang ke-8 KPU, alokasi 50% reguler dan 50% khusus harusnya dilakukan oleh kementerian yang berwenang? – tanya Menin Esti Vijayati.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA