Bisnis.com, Jakarta – Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Pertalife menargetkan pengelolaan dana pensiun mencapai Rp 6,7 triliun pada akhir tahun 2024. Hingga Agustus 2024, dana pensiun tersebut dikelola sebesar Rp5,6 triliun di bawah payung PT Pertamina (Persero).

Pj Penjaminan Bisnis dan Manajemen Mutu DPLK Pertalife, Deni Kurniawan mengatakan, pada tahun 2025, dana pensiun yang dikelola DPLK Pertalife ditargetkan mencapai double digit.

“Kalau panitia kasih target tahun depan, kemungkinan besar kita dapat Rp10 triliun hingga Rp12 triliun,” bantahnya, dikutip Minggu (22/9/2024). 

Deni menjelaskan, PT Pertamina (Persero) saat ini memiliki kewajiban masa lalu (PSL) di rekeningnya sebesar Rp6,8 triliun. Dana tersebut diperuntukkan bagi pekerja yang langsung bekerja di Pertamina namun belum menyetorkan dana ke DPLK PertaLife.

“Kita hanya punya PSL untuk pegawai yang dipinjamkan. Ada dua, yaitu Pertamina, dana PSL untuk pegawai dan PSL langsung Pertamina untuk pegawai. Itu PSL langsung Pertamina [Rp 6,8 triliun] untuk mengakses Pertalife DPLK,” ujarnya. Tolak itu.

Strategi yang dilakukan Pertalife untuk mencapai target dana pensiun antara lain dengan meluncurkan virtual account Pertalife DPLK. Kanusha menjelaskan, anggota DPLK PertaLife dapat menggunakan akun virtual tersebut untuk membayar iuran sukarela secara online. 

Kedua, lanjutnya, DPLK PertaLife juga sedang mempersiapkan perubahan aturan perusahaan yang mengatur perluasan manfaat dana pensiun untuk manfaat kesehatan, manfaat keagamaan, dan manfaat pendidikan.

“Perubahan ini kami dorong agar aturan kami disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kami berharap dapat disetujui oleh OJK pada Q1-2025,” kata Deni.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel