Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) berharap tren impor produk yang membanjiri pasar dalam negeri dapat diatasi, seiring dengan upaya tegas pemerintah agar produk UMKM dapat diekspor.
Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso pada Jumat (11/09/2024) saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta.
Bahkan, Budi mengklaim produk yang masuk ke Indonesia mengalami penurunan. Tren impor sudah melambat, kita harapkan melambat, kata Budi.
Menurut Buda, jika produk UMKM bagus untuk diekspor, maka akan mampu bersaing di pasar dalam negeri juga.
“Kami yakin jika produk UMKM memiliki kualitas ekspor, berarti juga memiliki daya saing di tingkat lokal,” ujarnya.
Namun, Budi mengakui, menjual produk untuk diekspor bukanlah pekerjaan mudah. Namun, tambahnya, Kementerian Perdagangan memberikan fasilitas agar produk UMKM lokal bisa mendunia.
“Kalau tidak bisa ekspor berarti masuk ke pasar dalam negeri. Kalau masuk pasar dalam negeri bisa mengurangi barang impor,” jelasnya.
Sementara Kementerian Perdagangan akan membantu para pelaku UMKM dengan mengadakan pertemuan rutin berupa jejaring usaha untuk mempromosikan produk UMKM agar bisa memasuki pasar internasional.
Melalui Business Matching, Kementerian Perdagangan secara berkala akan membahas akar penyebab UKM kesulitan mengakses pasar luar negeri.
Kementerian Perdagangan di bawah Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dietjen Pen) juga berencana mengikuti pameran produk dalam negeri untuk memberikan akses ke pasar luar negeri. Namun produk pameran ini juga harus melalui proses kurasi.
Selain itu, Kementerian Perdagangan akan memfasilitasi UMKM dengan membahas tata cara perizinan, promosi, dan perpajakan. “Karena teman-teman di UMKM permasalahannya berbeda-beda,” imbuhnya.
Budi menjelaskan, pelatihan ini juga dilakukan untuk menilai daya saing pasar UMKM dalam negeri. Karena kalau produknya diekspor pasti bernilai tinggi.
Namun, Budi mengatakan daya saing tidak hanya terletak pada produknya saja, tapi juga manajemen perusahaannya. “Kalau perusahaan tidak tahu ekspor, itu juga karena daya saingnya. Jadi, kita pelajari semuanya, kita ada pelatihannya,” jelasnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel