Bisnis.com, Jakarta – Dolar AS menguat tipis pada Rabu (18/09/2024) setelah menguat seiring penurunan suku bunga bank sentral.
Indeks Dolar AS, yang melacak dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, berakhir 0,05% lebih tinggi di 100,97 pada hari Rabu (18/9) setelah jatuh ke level terendah sejak Juli 2023 di 100,21 dari pengumuman The Fed. Mengurangi biaya.
Pada pertemuan The Fed yang berakhir Rabu waktu AS, Federal Reserve AS memutuskan untuk memangkas suku bunga Federal Reserve (FFR) sebesar 50 basis poin dari 5,25% -5,5% menjadi 4,75% -5% untuk memperkuat perekonomian Amerika Serikat.
Federal Reserve memangkas suku bunga pada Kamis (19 September 2024) untuk menjaga stabilitas perekonomian AS, terutama untuk mencegah penurunan lapangan kerja, menurut Bloomberg.
“Keputusan The Fed merupakan babak baru bagi The Fed. Komite mengharapkan pengurangan separuh lebih lanjut pada tahun 2024,” kata Bloomberg.
Bank sentral juga memperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 bps lagi pada akhir tahun ini, dengan persentase poin penuh lagi pada tahun 2025 dan setengah poin persentase terakhir pada tahun 2026 berakhir antara 2,75% dan 3,00%.
Menurut analis valas dan makro UBS Vasiliy Serebryakov, keputusan ini lebih bersifat bodoh daripada mengejutkan.
“Apa yang kami pikirkan sebelum pengumuman adalah, Anda tahu, penurunan 50 poin pada dasarnya berdampak negatif terhadap dolar. Jika mereka memangkas 25bps, ada banyak skenario berbeda yang bisa dimainkan oleh dolar. “Namun, penurunan 50 poin secara fundamental negatif bagi dolar,” tambah Serebryakov kepada Reuters, Kamis (19/9/2024).
Dalam konferensi pers, Powell mengatakan dia tidak melihat tanda-tanda resesi atau bahkan resesi di masa depan.
“Saya tidak melihat apa pun dalam perekonomian yang menunjukkan resesi,” katanya. “Pertumbuhan telah stabil, inflasi melambat dan pasar tenaga kerja tetap sangat stabil,” jelasnya.
FFR berjangka, yang mengukur suku bunga antar bank semalam, telah turun sekitar 70 basis poin tahun ini setelah The Fed menaikkan suku bunga.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA