Bisnis.com, Jakarta — Rangkaian pembagian dividen Astra International (ASII) 2024 memasuki masa ex-dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada Senin (13/5/2024).

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra International Tbk. (ASII) 2024 memberi lampu hijau untuk membagikan dividen sebesar Rp421 per saham atau senilai total Rp17,04 triliun.

Agenda RUPST tahun buku 2023 menyetujui penggunaan laba bersih perseroan senilai Rp33,83 triliun pada tahun buku 2023, yang salah satunya untuk pembayaran dividen kepada pemegang saham ASII.

Rinciannya, Rp 21,01 triliun atau Rp 519 per saham dibagikan sebagai dividen tunai, termasuk dividen interim sebesar Rp 98 per saham atau total Rp 3,96 triliun yang dibayarkan pada 31 Oktober 2023.

Jadi sisanya Rp 17,04 triliun atau Rp 421 per saham akan dibayarkan pada 30 Mei 2024 kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 15 Mei 2024 pukul 16.00 WIB [recording date], Corporate Affairs International Urusan A. Deliansyah saat ditemui media ASII pada Selasa (30/4/2024).

Sedangkan sisanya sebesar Rp12,82 triliun akan dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.

Sekadar informasi, Astra International mencatatkan pendapatan sebesar Rp316,56 triliun pada tahun 2023. Pencapaian tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 5,03% secara tahunan.

Rinciannya, pendapatan Grup Astra ditopang oleh segmen alat berat dan pertambangan sebesar Rp 128,58 triliun, disusul segmen otomotif sebesar Rp 128,25 triliun. Lalu, jasa keuangan menyumbang Rp29,99 triliun dan agrobisnis menyumbang Rp20,74 triliun.

Selanjutnya segmen infrastruktur dan logistik menyumbang Rp9,15 triliun, segmen teknologi informasi menyumbang Rp2,96 triliun, dan segmen real estate menyumbang Rp1,04 triliun. Pendapatan tersebut sebesar Rp4,18 triliun dikurangi biaya eliminasi.

Oleh karena itu, Astra International mencatatkan laba bersih sebesar Rp33,83 triliun pada tahun buku 2023, naik 16,91% dari Rp28,94 triliun pada tahun 2022.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel