Bisnis.com, JAKARTA – Selain rencana upgrade pabrik, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF), mungkin menutup jaringan apotek dengan keuntungan rendah untuk meningkatkan kesehatan keuangan.

Direktur Utama Kimia Farma Djagad Prakasa Dwialam mengatakan perseroan masih mengevaluasi unit usaha yang bisa menguntungkan atau tidak. Salah satunya adalah jaringan apotek yang dioperasikan oleh PT Kimia Farma Apotek.

Presiden Kimia Farma yang baru menjelaskan bahwa jaringan apotek KAEF memiliki peran berbeda. Tergantung pada pemilihan obat dan faktor lokasi, ada beberapa apotek yang dapat memperoleh keuntungan, namun sebaliknya tidak.

“Kami terus melakukan peninjauan dan ada apotek yang kami tutup. Jumlah sebenarnya berbeda-beda tergantung situasi, tapi apakah kami akan menutupnya? Tentu saja kami akan menutupnya dengan tujuan k.” kesehatan perusahaan secara keseluruhan adalah baik,” ujarnya dalam keterangan publik, 26/26/2024 malam di Jakarta.

Kimia Farma Apotek didirikan pada tanggal 4 Januari 2003. KAEF cabang ini memiliki lebih dari 1.300 toko yang tersebar di 200 kota dan kabupaten di Indonesia.

Sementara itu, Lina Sari, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Farma, mengatakan perseroan berencana menghidupkan kembali bisnisnya dan menyesuaikan keuangannya agar operasionalnya tetap stabil dan berkelanjutan.

Lina mengatakan langkah tersebut akan menjadi landasan strategi bisnis perseroan, mulai dari manufaktur hingga ritel.

Di sisi manufaktur, Kimia Farma akan mengoptimalkan fasilitas manufaktur untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Langkah tersebut dilakukan dengan menutup sejumlah pabrik yang sebelumnya beroperasi 10-to-5.

Direktur Manufaktur dan Rantai Pasokan Kimia Farma Hadi Cardoko mengatakan langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan tingkat utilisasi perseroan dari sebelumnya 40%.

“Penyediaan fasilitas produksi ini akan meningkatkan utilisasi kami lebih dari 40%, menurunkan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi operasional,” kata Hadi.

Selain itu, Kimia Pharma berencana meningkatkan tingkat pemenuhan pesanan menjadi 85%, meningkatkan pangsa bisnis dengan memperluas saluran penjualan dan peralatan medis berkualitas tinggi. 

Perseroan akan meningkatkan persediaan dan pengelolaan kas, memperkuat portofolio produk di sektor ritel, meningkatkan kualitas layanan rumah sakit dan laboratorium, serta memperluas portofolio layanan. 

Penafian: Konten ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA