Bisnis.com, Jakarta – Direksi dan Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah mendapat 12,78 juta saham atau senilai Rp 61,68 miliar.

Rencana remunerasi ini diwujudkan melalui pemberian saham BBNI dengan harga Rp 4.826,33 per saham kepada anggota Direksi dan Dewan Pengawas non-independen mulai tanggal 13 Mei 2024.

Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rusartomo mengatakan tujuan penerapan skema kompensasi berbasis saham ini adalah untuk memperkuat tata kelola perusahaan dan menyelaraskan kepentingan manajemen dan pemegang saham.

“Ini merupakan langkah strategis BNI untuk memperkuat tata kelola perusahaan dan meningkatkan komitmen manajemen dalam menciptakan nilai dan kinerja jangka panjang yang berkelanjutan,” kata Okki dalam keterangan tertulis, Selasa (6 April 2024).

Rencana gaji tersebut juga telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.1. 45/POJK.03/2015 Tentang Penerapan Tata Kelola Pemberian Gaji pada Bank Umum dan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. 45/POJK.03/2015 PER-3/MBU/03/2023 Mengenai Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia BUMN.

Selain itu, rencana insentif ekuitas merupakan salah satu komitmen BNI untuk menjaga budaya risiko yang baik.

“Dengan memiliki saham di perusahaan, maka direksi non-independen dan jajaran direksi akan lebih fokus pada kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang,” ujarnya.

Sedangkan saham BBNI menguat 0,43% menjadi ditutup pada Rp 4.640 per saham pada perdagangan hari ini Selasa 6 April 2024. Meski demikian, saham BBNI turun 13,67% year-to-date/year-to-date.

Nico Demus, Deputi Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus, memperkirakan saham-saham perbankan saat ini menghadapi koreksi seiring dengan sentimen negatif pasar, termasuk suku bunga acuan.

Meski demikian, prospek saham perbankan tetap baik dalam jangka panjang. Namun potensi valuasi ke depan masih sangat bagus, ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel