Bisnis.com, JAKARTA – Direksi PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) tercatat melakukan pembelian saham pada awal April 2024 dengan total transaksi mencapai Rp 1,07 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (15/5/2024), tiga direksi melakukan transaksi pembelian 502.700 saham BNGA pada 1 April 2024 di harga Rp 2.140 per saham.
Sedangkan status kepemilikan saham baru adalah memegang saham secara langsung dan tujuan transaksinya adalah untuk program Material Risk Taker (MRT).
Misalnya, Direktur Kepatuhan, Urusan Korporat, dan Hukum CIMB Niaga Fransiska Oei tercatat membeli 137.900 saham sehingga total transaksi mencapai Rp 295,1 juta.
Alhasil, koleksi sahamnya bertambah menjadi 947.001 lembar setelah transaksi selesai. Sebelumnya diketahui total saham Fransiskan sebanyak 809.101 lembar saham.
Selanjutnya, transaksi pembelian saham juga dilakukan oleh Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmavan yang juga membeli 309.400 saham. Total transaksi saham tersebut mencapai Rp 662,11 juta
Dari situ, saham BNGA bertambah menjadi 1,51 juta saham dari semula 1,2 juta saham.
Tak mau kalah, Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi juga tercatat membeli 55.400 saham. Operasionalnya mencapai Rp 118,55 juta.
Sebaliknya, menurut RTI Business, pada pukul 09.24 WIB, harga saham BNGA menguat 0,27% menjadi Rp 1.835 pada perdagangan sesi I Rabu (15/5/2024).
Selama sepekan, harga saham BNGA menguat 1,66%. Sementara secara year-to-date (ytd), harga saham BNGA di zona hijau berada pada level 8,26%. Kinerja CIMB Niaga
Dari sisi keuangan, Bank CIMB Niaga membukukan laba bersih konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp1,68 triliun, naik 6,32% year-on-year (y/y) dari sebelumnya Rp1,58 triliun.
Berdasarkan publikasi di Indonesia Business Daily, Selasa (30/4/2024), CIMB Niaga justru mengalami penurunan pendapatan bunga bersih (NII) pada kuartal I 2024 sebesar 3,6% menjadi Rp3,41 dibandingkan sebelumnya yang mencapai Rp3,41 Rp 28 triliun. miliar pada kuartal pertama tahun 2023. Margin bunga bersih (NIM) bank juga turun dari 4,71% menjadi 4,2%.
Namun BNGA membukukan pendapatan berbasis biaya atau fee based income sebesar Rp970,9 miliar pada kuartal I-2024, melonjak sebesar 33,01%. BNGA juga mencatatkan keuntungan lain-lain dan meningkat 12,15% menjadi Rp 188,02 miliar.
Di sisi brokerage, BNGA menyalurkan pinjaman sebesar Rp 155,38 triliun pada Q1 2024 dengan glee 3,01%. Pembiayaan juga meningkat 15,41% menjadi Rp 56,21 triliun. Aset perseroan pun meningkat menjadi Rp332,99 triliun dari sebelumnya Rp347,28 triliun.
BNGA juga menjaga kualitas asetnya. Total rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat menurun dari 2,61% menjadi 2,14%. NPL netto berada pada 0,79% dari 0,78%
Dari sisi pembiayaan, CIMB Niaga mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 248,03 triliun pada triwulan I 2024, meningkat sebesar 3,28% Joy dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp 240,14 triliun.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel