Bisnis.com, Jakarta – Penerbit Salim Group PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) memiliki portofolio produk kendaraan listrik yang didominasi merek Tiongkok. IMAS pun bersiap mempercepat penjualan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Presiden IMAS Jusak Kertowidjojo mengatakan pihaknya mencari pabrikan China untuk memperkuat portofolio kendaraan listrik (EV) karena Negeri Tirai Bambu itu jauh lebih maju dalam hal ekosistem EV. ​

Dilihat dari aksi korporasi yang terjadi belakangan ini, pada 20 Juni 2024, IMAS melalui anak perusahaannya PT Indomobil Energi Baru menandatangani perjanjian kerja sama dengan produsen otomotif asal Tiongkok SAIC Maxus Automobile Co., Ltd.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Indomobil Energi Baru telah ditunjuk sebagai distributor kendaraan merek Maxus dan layanan purna jual termasuk suku cadang di Indonesia.

Dalam perkembangan lainnya, IMAS telah membentuk perusahaan patungan dengan pembuat kendaraan listrik asal Tiongkok, GAC Aion. Pada saat yang sama, kendaraan listrik GAC AION Y Plus akan diluncurkan di Indonesia, mengadopsi solusi impor dan akhirnya dirakit secara lokal.

Perusahaan patungan tersebut selanjutnya akan memiliki fasilitas perakitan yang disediakan oleh anak perusahaan Grup Indomobil, PT National Assemblers di Cikampek, Jawa Barat, dan akan mulai beroperasi pada kuartal keempat tahun 2024.

Jusa mengatakan banyak negara maju kini beralih dari kendaraan bertenaga bahan bakar (internal Combustion Engine/ICE). Oleh karena itu, perusahaan mulai gencar mengembangkan kendaraan listrik untuk mengikuti perkembangan industri otomotif saat ini. ​

“Jadi pada dasarnya kami adalah perusahaan yang menjual mobil, jadi mau tidak mau kami harus meluncurkan mobil berbasis mobil listrik, dan mobil terkuat di dunia saat ini dengan portofolio produk terbesar berasal dari China,” kata Jusa. .diungkapkan pada pertemuan tersebut. IMAS dipamerkan ke publik pada hari Kamis. (20 Juni 2024).​

Sebelum meluncurkan AION Y Plus, Indomobile sudah lebih dulu meluncurkan mobil listrik Citroen E-C3. Selain itu, China Great Wall Motors (GWM) juga menggunakan teknologi hybrid pada produk Tank 500 HEV dan Haval H6 HEV miliknya. Oleh karena itu, IMAS berkomitmen untuk lebih memperkenalkan merek kendaraan listrik di Indonesia.

Analis Kiwoom Securities Vicky Rosalinda mengatakan ajang GIIAS 2024 yang digelar pada 18-28 Juli 2024 kemungkinan akan mendongkrak penjualan emiten otomotif termasuk IMAS.

Emiten otomotif juga mendapat sentimen positif pada paruh kedua tahun 2024 dari skema atau insentif pemerintah untuk mendongkrak penjualan mobil dan inovasi produk baru termasuk kendaraan listrik (EV), ujarnya.

Sedangkan saham IMAS naik 0,38% atau 5 poin ke Rp 1.320 per saham pada Jumat (12 Juli 2024), pukul 10.38 WIB. Namun harga saham IMAS terkoreksi 5,38% year to date (YtD).

Namun Kiwoom Sekuritas menyarankan investor untuk menunda pembelian saham IMAS untuk saat ini.

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya terserah pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembacanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel