Bisnis.com, JAKARTA – Jepang merupakan negara yang terkenal dengan sejarah gempa bumi. Sekitar 1.500 gempa bumi terjadi di negara ini setiap tahunnya, dengan gempa yang lebih kecil terjadi hampir setiap hari.

Dari sekian banyak gempa bumi yang terjadi di Jepang, beberapa diantaranya tergolong sangat dahsyat. Bahkan ada yang mencapai 9,0 skala Richter dan memakan banyak korban.

Menurut Japan Guide, kepulauan Jepang terletak di daerah pertemuan beberapa lempeng benua dan samudera. Selain itu, Jepang juga memiliki banyak gunung berapi dan sumber air panas. Akibatnya, gempa bumi sering terjadi di Jepang. Jika gempa bumi terjadi di bawah atau dekat laut, maka dapat menimbulkan tsunami.

Untuk mengukur gempa, Jepang dulu menggunakan skala Shindo. Skala menunjukkan intensitas gempa di suatu tempat tertentu – untuk mengetahui apa yang dirasakan masyarakat di lokasi gempa. Saat ini, skala Richter digunakan untuk mengukur besarnya gempa – energi yang dilepaskan oleh gempa bumi di pusat gempa.

Skala Shindo berkisar dari Shindo satu – untuk gempa kecil – hingga Shindo tujuh – untuk gempa besar. Menurut timbangannya, Shindo tujuh membuat Anda tidak bisa berdiri saat terjadi gempa.  Menurut laporan dari Live Science, berikut rangkaian gempa terbesar di Jepang: 1. Gempa Tohoku, 2011

Gempa Tohoku merupakan gempa berkekuatan tertinggi yang pernah melanda Jepang. Pada tanggal 11 Maret 2011, gempa bumi berkekuatan 9,0 skala Richter melanda negara kepulauan tersebut dan memicu tsunami. Tak hanya itu, gempa susulan juga terus mengguncang Pulau Honshu, dengan lebih dari 50 gempa berkekuatan 6,0 – atau lebih tinggi – dan tiga gempa berkekuatan lebih dari 7,0. Selain memakan korban jiwa sekitar 29.000 orang, gempa juga menghancurkan beberapa reaktor nuklir. 2. Hai gempa bumi tahun 1707

Pada awal tahun 1700-an, Jepang sangat sibuk dengan gempa bumi. Hanya empat tahun setelah gempa Genraku, Jepang dilanda gempa Hue berkekuatan 8,6 skala Richter. Gempa tersebut menghancurkan seluruh bagian patahan Nankai dan diyakini menyebabkan letusan Gunung Fuji hampir 50 hari kemudian. Gempa bumi Hei menewaskan 5.000 orang di wilayah Nankaido dan Tokai, di pulau Honshu dan Shikoku. 3. Gempa Meiji-Sanriku, 1896

Meski lokasi kejadian terlalu jauh dari pantai sehingga menimbulkan banyak kerusakan, namun faktanya gempa tersebut masih menimbulkan tsunami besar. Gempa berkekuatan 8,5 skala Richter memicu tsunami yang bergerak melintasi Samudera Pasifik menuju Hawaii dan California. Gempa Meiji-Sanriku diikuti oleh 76 gempa susulan dengan kekuatan 5,0 atau lebih tinggi. Lebih dari 27.000 orang di Sanriku dilaporkan tewas. 4. Gempa Ansei-Nankai, 1854

Gempa tersebut menewaskan 10.000 orang di Pulau Kyushu dengan kekuatan 8,4 skala Richter. Hal ini menjadikan gempa Ansei-Nankai sebagai gempa terbesar dalam skalanya. Menurut artikel di Journal of Social History tahun 2006, gempa tersebut diyakini disebabkan oleh Namazu, seekor ikan lele raksasa yang ada di dalam air. Gempa Ansei-Nankai terjadi hanya satu hari setelah gempa Ansei-Tokai – yang berkekuatan serupa dan menewaskan 2.000 orang. 5. Gempa Sanriku, 1933

Gempa bumi berkekuatan 8,4 skala Richter menyebabkan tsunami pada tahun 1933. Gempa tersebut menewaskan 3.000 orang dan menghancurkan kota pesisir Sanriku di wilayah Tohoku, Honshu. Tsunami tersebut cukup kuat untuk mengubur sekitar 3.000 rumah. Akibatnya, gelombang setinggi 94 kaki (28,7 m) dilaporkan terjadi di Teluk Ryori dan gelombang setinggi 10 kaki (3 m) dilaporkan terjadi di Hawaii. 6. Gempa Besar Kanto, 1923

Dibandingkan kekuatan gempanya, Gempa Kanto mungkin tidak sebesar gempa-gempa sebelumnya. Gempa tersebut berkekuatan 7,9 skala Richter, namun merupakan salah satu yang terburuk di Jepang. Sebab, kerugian yang ditimbulkan akibat gempa ini sangat besar. Gempa bumi menghancurkan Tokyo – rumah bagi sekitar 2 juta orang – dan menewaskan 142.800 orang. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 1 September 1923. (Rafi Abid Wibisana)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel