Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) naik 7,84% menjadi Rp55 per saham. Sejumlah broker tercatat menjadi pembeli terbesar saham GOTO hari ini.
Berdasarkan data RTI Infokom, broker dengan net buy saham GOTO terbanyak hari ini adalah Verdhana Sekuritas Indonesia dengan ID broker BB. Verdhana Sekuritas Indonesia membeli 439,7 juta saham GOTO hari ini.
Pembelian bersih terbanyak kedua dilakukan oleh broker dengan kode PP. Brokernya adalah Aldiracita Sekuritas yang total sudah membeli lebih dari 329,8 juta saham.
Broker lain yang juga membeli saham GOTO adalah Buana Capital Sekuritas dengan kode RF. Buana Capital Sekuritas membeli lebih dari 109,9 juta saham GOTO.
Di tengah pembelian tersebut, beberapa broker juga melepas saham GOTO seiring kenaikan harganya. Broker KB Valbury Sekuritas dengan kode broker CP menjadi broker yang paling banyak menjual saham GOTO. CP menjual 615,4 juta saham GOTO hari ini.
Broker selanjutnya yang juga menjual saham GOTO adalah Trimegah Sekuritas Indonesia dengan kode LG. Trimegah Sekuritas menjual 153,8 juta saham.
Sementara investor asing tercatat melepas saham GOTO senilai Rp 149,79 miliar di seluruh pasar hari ini.
Hari ini saham GOTO diperdagangkan pada harga Rp 51-58/saham. Sebanyak 12,62 miliar saham GOTO diperdagangkan senilai Rp 693,6 miliar.
Harga rata-rata pembelian saham GOTO adalah Rp 55 per saham. saham. Kapitalisasi pasar GOTO pun meningkat menjadi Rp 66,08 triliun.
Sebelumnya, Direktur Informasi Investor Mirae Asset Sekurita, Martha Christina menjelaskan, kenaikan cukup besar pada saham GOTO hari ini disebabkan adanya pemulihan teknikal.
“Karena indeksnya naik cukup tinggi dan saham GOTO termasuk yang free faller dan belum ada perbaikan. Jadi lebih karena alasan teknikal yang naik,” kata Martha Mirae di Asset Sekuritas Stockversation, Selasa (23 Juli). . /2024).
Lanjutnya dari sisi kinerja, Tim Riset Mirae Asset Sekuritas memperkirakan pendapatan GOTO pada kuartal II 2024 cenderung menurun. Sebab, puncak konsumsi terjadi pada kuartal I 2024 saat musim puasa dan Idul Fitri.
“Daya beli juga akan melemah pada kuartal II 2024, jadi kami tidak berharap [kinerja GOTO] terlalu bagus,” kata Martha.
————-
Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel