Bisnis.com, JAKARTA – PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) menargetkan kontribusi positif dari pertambangan antrasit di Amerika Serikat (AS).
CEO Delta Dunia Makmur Ivan Fuad Salim menjelaskan, kegiatan akuisisi yang dilakukan perseroan sejalan dengan strategi empat pilar dalam 2 tahun terakhir.
“Perolehan perilaku tersebut sejalan dengan rencana empat pilar dalam dua tahun terakhir,” ujarnya saat berkunjung ke Bisnis Indonesia, Jumat (12/07/2024).
Sedangkan strategi empat pilarnya adalah memperkuat bisnis BUMA dan kontraktor Australia, menjadi bisnis digital milik saya sendiri, dan memperkuat ESG.
“Mendapatkan tambang di AS adalah bukti nyata dari pilar kedua, menurut bos saya,” jelasnya.
Sekadar informasi, Delta Dunia Makmur mengeluarkan dana US$122,4 juta atau setara Rp2 triliun (kurs Rp16.394) untuk mengakuisisi tambang antrasit milik Atlantic Carbon Group Inc. Melalui program perusahaan ini, DOID memiliki empat tambang antrasit yang berlokasi di Pennsylvania, AS.
Sementara itu, Kepala Delta Dunia Makmur Dian Sophia Anjasuri mengatakan, akuisisi tambang antrasit diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan pendapatan DOID. Proyeksi pertumbuhan sebesar $120 juta hingga $130 juta per tahun dari tahun 2024 hingga 2028.
Dian menjelaskan, akuisisi ini meningkatkan diversifikasi pendapatan DOID dengan meningkatkan porsi pendapatan batubara dari 19% pada tahun 2023 menjadi 28% pada tahun 2024. Langkah ini sejalan dengan rencana DOID untuk mengurangi ketergantungan terhadap batubara.
Delta Dunia Makmur menargetkan pendapatan US$ 1,57 miliar hingga US$ 1,72 miliar pada 2024. Dari sisi operasional, DOID juga ingin mengurangi beban produksi batubara dari 580 miliar kubik miliar menjadi 630 miliar kubik miliar dari 75 juta menjadi 80 miliar kubik miliar. juta tahun ini. .
Penafian: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA