Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia Pengusaha Tambang, PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) menetapkan tingkat dividen sebesar Rp 16.384/USD sehingga jumlah dividen yang dibagikan menjadi Rp 81,92 miliar.

Manajemen DOID menjelaskan, bank telah menetapkan besaran dividen per 3 Juli 2024 sesuai kurs tengah Bank Indonesia, yakni Rp 16.384 per dolar. Total dividen tunai sebesar $5 juta setara dengan Rp 81,92 miliar

Manajemen DOID pada Kamis (4/7/2024) mengklarifikasi bahwa “dividen sebanyak 7,69 miliar saham atau Rp 10,64 per saham telah dibayarkan.

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 20 Juni 2024, perseroan akan membagikan total dividen tunai sebesar $5 juta untuk tahun buku 2023, kata Diane Andiasuri, direktur Delta Dunia McMurray. 

Dalam keterangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (26/06/2024), perseroan memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar $5 juta untuk tahun buku 2023 sesuai dengan keputusan RUPST. . .

Sebelumnya, DOID juga membagikan dividen interim sebesar $5 juta yang dibayarkan pada 22 Desember 2023.

Artinya, perseroan akan membagikan dividen tunai senilai total $10 juta kepada investor untuk tahun fiskal 2023. Alokasi ini mewakili 27,7% dari laba bersih tahun 2023 sebesar $36,23 juta.

Tanggal penghitungan dividen di pasar umum dan negosiasi DOID adalah 1 Juli 2024, dan tanggal ex-dividen di pasar umum dan negosiasi DOID adalah 2 Juli 2024, lanjut Diane. 

Tanggal ex-dividen Pasar Tunai selanjutnya adalah 3 Juli 2024 dan tanggal ex-dividen Pasar Tunai adalah 4 Juli 2024. Tanggal pendaftaran pemegang saham yang berhak menerima dividen tunai adalah pada tanggal 3 Juli 2024. 

Dia berkata, “Tanggal pembayaran dividen adalah 19 Juli 2024.

Kinerja DOID

Sedangkan DOID meraih laba bersih sebesar USD 36,01 juta setara Rp 560,8 miliar (kurs BI Jisdor Rp 15.576/AS) pada tahun 2023.

Dalam laporan keuangannya, DOID mencatatkan rekor sebesar $1,83 miliar pada tahun 2023 atau setara dengan Rp 28,5 triliun. Pendapatan ini diproyeksikan tumbuh 18% menjadi $1,55 miliar pada tahun 2022 Manajemen DOID mengungkapkan, pendapatan ini merupakan rekor tertinggi bagi perseroan

Selain itu, DOID mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, Delta Dunia Group melampaui target tim pada tahun tersebut dengan mencetak rekor penyelesaian masalah, pendapatan, dan EBITDA.

Pencapaian ini terutama didorong oleh penghapusan pencatatan overbooked yang meningkat sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya, dan produksi di Indonesia meningkat sebesar 10% dan di Australia sebesar 28%. Hal ini didukung oleh peningkatan keberhasilan beberapa kontrak yang signifikan, termasuk tambang BMA (BHP dan Mitsubishi Alliance) Australia Saraji dan Burton.

Manajemen juga mengaitkan kinerja DOID yang memuaskan dengan beberapa kemenangan kontrak baru, rekam jejak dalam deleveraging, strategi manajemen biaya yang proaktif dan peningkatan diversifikasi ke batubara metalurgi, yang saat ini menyumbang 19% dari pendapatan.

Peningkatan pendapatan DOID juga meningkatkan laba bersih DOID Laba bersih DOID meningkat 26% menjadi Rp36,01 juta atau Rp560,8 miliar pada tahun 2023 dari Rp28,6 juta pada tahun 2022.

Direktur Delta Dunia Group Diane Andiasuri mengatakan pergeseran strategis bauran produk yang dilakukan perseroan merupakan respons terhadap transisi global menuju ekonomi rendah karbon. Menurut Dion, DOID saat ini sedang menyesuaikan diri dengan penurunan permintaan batu bara termal.

Dalam keterangan resminya, Kamis (14/3/2024), Diane mengatakan, “Kami melihat permintaan yang kuat terhadap batu bara metalurgi yang masih menjadi bahan baku penting pembuatan baja.”

Perubahan yang direncanakan ini merupakan landasan strategi diversifikasi DOID, yang telah membuahkan hasil yang signifikan Batubara metalurgi dan infrastruktur saat ini menyumbang 19% pendapatan DOID, dan DOID telah menetapkan tujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada pembangkit listrik tenaga panas hingga 50% pada tahun 2028.

“Kemajuan ini mencerminkan komitmen kami terhadap kinerja berkelanjutan dan pertumbuhan strategis,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel