Business.com, Jakarta – Pada kuartal IV 2024 investasi (PAYDI) asuransi jiwa, lini bisnis unit link atau produk asuransi disebut-sebut sedang dalam tahap pemulihan setelah sempat mengalami kontraksi pada periode sebelumnya.
Tim Abitani, Kepala Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) mengatakan ekspektasi lini bisnis PAYDI di akhir tahun ini akan sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Namun tantangan lini bisnis PA PAYDI secara umum masih berat dengan lemahnya daya beli masyarakat, ujarnya kepada Abisni Business, Rabu (6/11/2024).
Abitani mencermati, meski secara tahunan kinerja premi PAYDI menunjukkan tren sedikit meningkat, namun masih mengalami kontraksi, namun premi bulanan PAYDI justru meningkat.
Premi PAYDI triwulan III/2024 sebesar Rp37,21 triliun, meningkat dibandingkan triwulan II/2024 sebesar Rp36,68 triliun. Secara tahunan, keduanya mengalami kontraksi masing-masing sebesar 15,3% dan 13,8% yoy.
“Kinerja premi PAYDI dalam tren meningkat meski masih kecil. Perbaikan kinerja IHSG dan suku bunga perbankan bisa menjadikan PAYDI lebih menarik dan marketable,” kata Abitani.
Abitani memperkirakan PAYDI bisa mendongkrak kinerja lini bisnis ke depan, program pemerintahan Presiden Jokowi pada masa pemerintahan Presiden Pravo yang diharapkan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia mengatakan, “Pemilihan presiden AS juga dapat memberikan gambaran mengenai masa depan investasi di Indonesia. Yang terpenting adalah kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi jiwa Indonesia perlu segera dipulihkan.”
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel