Bisnis.com, PALANGKARAYA – Menteri Pertanian dan Perencanaan Fisik/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pihaknya akan memperkuat sistem keamanan untuk melindungi dokumen sertifikat elektronik masyarakat dari peretas. 

Hal itu dilaporkan AHY terkait permasalahan server Pusat Data Nasional (PDN) yang belakangan lumpuh akibat serangan ransomware. 

“Kami juga serius untuk menjamin keamanan dan privasi warga yang datanya tersimpan di sistem yang kami miliki di ATR BPN,” ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (28/6/2024).

AHY menyoroti saat ini baru ada 5 kantor negara yang bersedia memberikan layanan e-sertifikat dari 14 daerah/kota. Dalam kaitan ini, pihak telah memperingatkan pegawainya tentang perlunya menjamin keamanan sistem.

Di saat yang sama, AHY tampak tak segan-segan mendorong transformasi sistem perolehan sertifikat elektronik. Upaya mewujudkan hal tersebut adalah melalui website INA Digital yang merupakan layanan aplikasi digital terintegrasi milik pemerintah.

 “INA Digital merupakan portal teknologi negara, portal nasional yang mempertemukan pelayanan publik yang sangat penting. Ada banyak perwakilan Kementerian Dalam Negeri di kementerian ini [ATR/BPN]. “Banyak layanan yang tersedia, termasuk layanan Kementerian ATR/BPN dalam bentuk sertifikat elektronik,” pungkas AHY.

Sekadar informasi, PDN dikabarkan telah disusupi sejak 20 Juni 2024. Situasinya masih belum jelas. 

Sementara itu, Juru Bicara Badan Keamanan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra mengatakan, serangan ransomware mulai terdeteksi pada 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB. Pada saat itu, kelompoknya menerima upaya untuk menonaktifkan fitur keamanan Windows Defender, yang memicu aktivitas jahat.  

Windows Defender adalah perangkat lunak yang memberikan perlindungan terhadap malware. Dimulai dengan Windows 8, Windows Defender adalah bagian dari sistem operasi (pra-instal). Perangkat lunak ini dirancang untuk mendeteksi dan menghapus virus, spyware, dan perangkat lunak berbahaya lainnya (malware). Sistem ini berhasil dilumpuhkan oleh hacker.

Aktivitas berbahaya mulai terjadi pada 20 Juni 2024 pukul 00:54 WIB, antara lain instalasi file berbahaya, penghapusan sistem file penting, dan penonaktifan layanan yang sedang berjalan, kata Ariandi.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.