Bisnis.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data terkini aset sektor keuangan non bank (IKNB) hingga Juni 2024, menunjukkan aset di sebagian besar sektor mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Aset asuransi tumbuh 4,50% (yoy) menjadi Rp1.932,73 triliun pada Juni 2024 dibandingkan Rp1.849,34 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Aset asuransi juga meningkat secara bulanan sebesar 0,67 persen dari Rp1.919,84 triliun pada Mei 2024.

Di sisi lain, aset sektor lembaga keuangan mengalami penurunan sebesar 9,18 persen dari Rp683,34 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp620,60 triliun pada Juni 2024. Namun, aset bulanan sektor tersebut meningkat sebesar Rp1,2%. 613,04 triliun pada Mei 2024.

Secara spesifik, aset perusahaan keuangan tersebut sebesar Rp579,46 triliun per Juni 2024, meningkat 10,50%. Aset modal ventura turun 3,3 persen menjadi Rp 26,43 triliun, sedangkan aset perusahaan pembiayaan infrastruktur (PPI) meningkat signifikan sebesar 88 persen menjadi Rp 14,71 triliun.

Perlu diketahui, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tidak lagi diklasifikasikan sebagai PPI mulai September 2023 dan kini masuk dalam kategori Lembaga Keuangan Khusus (LKK). Hal ini tercermin dari penurunan dana PPI yang signifikan pada September 2023.

Aset pada sektor dana pensiun juga meningkat sebesar 3,91% year-on-year menjadi Rp372,70 triliun pada Juni 2024. Peningkatan tersebut mengakibatkan aset dana pensiun pemberi kerja (DPPK) program pensiun manfaat pasti (PPMP) meningkat sebesar 0,50% menjadi Rp1.865% . 000 triliun, aset program pensiun iuran pasti (PPIP) meningkat 4,8% year-on-year menjadi Rp47,7 triliun dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) meningkat 8,5% menjadi Rp138,73 triliun.

Selain itu, aset LKK tumbuh tajam sebesar 50% menjadi Rp426,67 triliun pada Juni 2024, padahal Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengalami penurunan aset sebesar 32,9% year-on-year menjadi Rp51,09 triliun.

Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan year-on-year sebesar 15,9 persen menjadi Rp22,56 triliun dibandingkan Rp19,46 triliun pada Juni 2023. Aset pialang asuransi tumbuh 11,8 persen menjadi Rp13,05 triliun, 22 persen menjadi Rp9,51 triliun.

Aset lembaga keuangan mikro (LKM) tumbuh 7,72 persen year-on-year menjadi Rp1,58 triliun pada Juni 2024, sedangkan aset fintech tumbuh 9,8 persen menjadi Rp7,50 triliun.

Secara keseluruhan, aset IKNB meningkat 5,6 persen year-on-year menjadi Rp3.384,34 triliun pada Juni 2024 dibandingkan Rp3.202,75 triliun pada Juni 2023.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel