Bisnis.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah kemungkinan akan menguat terhadap dolar AS pada pekan depan pada periode 6-10 Mei 2024 menyusul data perekonomian AS yang lebih lemah dari perkiraan.
Rupee menguat 0,63% menjadi Rp16.083 per dolar AS, mengutip data Bloomberg, Jumat (3/5/2024). Indeks dolar AS turun 0,04% menjadi 105,25.
Pengamat pasar keuangan Ariston DiJendra mengatakan nonfarm payrolls, pendapatan rata-rata per jam, dan tingkat pengangguran AS pada April 2024 menunjukkan hasil yang lebih buruk dibandingkan bulan sebelumnya.
Rilis data ketenagakerjaan AS pada bulan April 2024 berjalan lambat, tidak memenuhi ekspektasi pasar yaitu 175.000 pertambahan pekerjaan atau 315.000 pertambahan pekerjaan sebelumnya.
Pada saat yang sama, tingkat pengangguran di Amerika Serikat diperkirakan mencapai 3,9% pada tahun 2024, lebih tinggi dari ekspektasi periode sebelumnya.
“Hal ini menyebabkan pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya, yang mungkin berlanjut hingga awal minggu ini dan semakin memperkuat rupee terhadap dolar AS,” kata Ariston seperti dikutip dari Bisnis, Minggu (5/5/ 2024).
Selain itu, pelemahan dolar AS didorong oleh laporan The Fed setelah pertemuan kebijakan moneternya, karena Ketua Federal Reserve Jerome Powell tidak berencana menaikkan suku bunga acuannya tahun ini.
Pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) tanggal 1 Mei 2024, diputuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (FFR) pada kisaran 5,25%.
Bank sentral telah mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk pertemuan keenam berturut-turut. Powell mengatakan dalam pidatonya bahwa inflasi akan membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan untuk mencapai target The Fed sebesar 2%.
Ariston mengatakan buruknya data ketenagakerjaan AS bisa mendorong bank sentral untuk segera memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini.
“Pada Senin [6/5], rupiah kemungkinan akan menguat menuju Rp16.000, dengan kemungkinan resisten di Rp16.100, dan jika sentimen positif terus berlanjut maka rupiah bisa masuk ke Rp15.900,” pungkas Ariston.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel