Bisnis.com, JAKARTA – Pada APBN 2025, APBN dipatok sebesar Rp3.613,1 triliun atau sekitar 230 miliar USD. Sejalan dengan pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Oktober 2024. Investor menilai anggaran tersebut mencerminkan kelanjutan kebijakan Prabowo dan Presiden Alaa Joko Widodo yang akan segera mengakhiri masa jabatannya.

Menurut Bumberg, anggaran tersebut dipandang sebagai janji untuk melanjutkan kebijakan yang digagas Presiden Joko Widodo. Program tersebut juga mencakup banyak program terpenting Presiden terpilih Prabowo Subianto, seperti program makanan gratis untuk pelajar. 

Lantas, sektor produk apa saja yang mendapat manfaat dari perkiraan RAPBN 2025? 

Kebijakan fiskal pemerintah dan berlanjutnya jaminan pemerintah mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,3% pada penutupan perdagangan pekan lalu di level 7.432, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Bloomberg melaporkan bahwa sejak Joko Widodo menjabat pada tahun 2014, jumlah langganan telah meningkat lebih dari 47%, menjadikan pasar saham Indonesia sebagai yang tertinggi di kawasan.

“Seiring dengan perekonomian yang terus membaik, masyarakat akan berinvestasi lebih banyak, dan hal ini mendorong pembelanjaan yang rasional,” kata Jeffrosenberg Chen Lim, Kepala Riset PT Maybank Sekuritas Indonesia.

Dengan besaran anggaran tersebut, ketahanan pangan diperkirakan akan meningkat sebesar 9% pada tahun depan. Hal ini sejalan dengan rencana Prabowo yang akan memberikan makan gratis secara bertahap kepada siswa SD hingga SMA. Peningkatan anggaran ini diharapkan dapat menguntungkan perusahaan seperti PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dan anak perusahaannya PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) serta PT Mitra Adiperkasa (MAPI).

Andrey Wijaya, Tenaga Ahli PT RHB Sekuritas Indonesia, mengatakan anggaran tersebut mendukung sektor kesehatan. Menurutnya, dukungan terhadap program kesehatan masyarakat dan hubungan sosial akan bermanfaat bagi penyedia layanan kesehatan seperti PT Medikaloka Hermina (HEAL) dan PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), produsen farmasi PT Kalbe Farma (KLBF), dan produsen sayuran PT Industri. Jamu dan Farmasi Sido artinya (SIDO), 

Upaya pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada tahun depan akan menguntungkan sektor perbankan dengan meningkatkan aktivitas dalam negeri. Produsen mobil seperti PT Astra International ( ASII ) juga diperkirakan akan didukung oleh peningkatan konsumsi karena pendapatan yang lebih tinggi.

Berkurangnya akses mineral berkelanjutan dapat mendukung saham pertambangan seperti PT Aneka Tambang (ANTM) dan PT Vale Indonesia (INCO), sementara kebijakan energi hijau dapat mendukung perusahaan energi terbarukan seperti PT Barito Renewables Energy (BRPT) dan PT Petro Geothermal Energy (PT) . PGEO). ) Selain itu, sektor real estate juga diharapkan mendapat dorongan dari perumahan, hotel, dan prospek usaha yang menguntungkan pengembang seperti PT Summarecon Agung (SMRA) dan PT Pakuwon Jati (PWON).

Bisnis sedang dalam masalah

Namun rencana pemerintah memangkas belanja infrastruktur sebesar 6% bisa berdampak negatif pada saham-saham konstruksi seperti PT Indonesia Pondasi Raya (IDPR) dan PT PP (PTPP). Jerry Goh, kepala investasi di Asia, mengatakan: “Analisis infrastruktur menjadi sangat terlibat.” Meski demikian, pembangunan ibu kota negara baru di Pulau Dewata dengan dukungan Prabowo tetap bisa menopang sektor ini.

Sementara itu, rencana pengenaan pajak minuman manis dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan makanan cepat saji seperti PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. (ULTJ) dan PT Cisarua Mountain Dairy (CMRY). Selain itu, niat untuk menerbitkan lebih banyak obligasi pada tahun 2025 dapat meningkatkan beban utang Indonesia pada tahun depan, meskipun pemerintah masih dapat memanfaatkan surplus saat ini jika diperlukan, kata Maybank.

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA