Bisnis.com, JAKARTA – BUMN PT Asabri (Persero) tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai pemegang saham beberapa emiten, termasuk PT Indofarma Tbk. (INAF), PT PP Properti Tbk. (PPRO) dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (Nikel)
Hal itu diungkapkan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Jumat (14/6/2024) dalam laporan harian pemegang saham di atas 5%. Berdasarkan laporan tersebut, Asabry diketahui memiliki 17 saham hingga 13 Juni 2024.
Selain INAF, PPRO dan NIKL, Asabri juga mengoleksi saham PT Armidian Karyatama Tbk. (ARMY), PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK), PT Alfa Energi Investama Tbk. (IRAN), serta PT Island Concepts Indonesia Tbk. (IKON).
Ia juga memiliki saham di PT Inti Agri Resurslar Tbk. (IIKP), PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA), PT Hanson Internasional Tbk. (MYRX), PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. (PCAR), PT Pool Advista Finans Tbk. (POLA), untuk PT SMR Utama Tbk. (SMRU).
Beberapa saham koleksi Asabri, termasuk INAF dan PPRO, diketahui berkinerja negatif. Misalnya saja BUMN Indofarma Broadcasting yang melaporkan kerugian Rp 191,69 miliar pada kuartal III 2023.
Baru-baru ini, Otoritas Pengawasan Keuangan (FPA) menemukan INAF dan anak perusahaannya PT Indofarma Global Medika terlibat dalam aktivitas penipuan seperti penipuan transaksi, pinjaman online, dan manipulasi laporan keuangan.
Kegiatan tersebut antara lain transaksi jual beli fiktif pada unit bisnis barang konsumsi cepat saji (FMCG), serta penempatan reksa dana atas nama perseorangan di koperasi simpan pinjam.
Sejalan dengan temuan tersebut, saham Indofarma kini akan menjalani Full Stock Auction (FCA) mulai 13 Mei 2024. Saham INAF turun 74,31% dari harga saham saat ini Rp 149 per saham. dari awal tahun hingga saat ini).
Di sisi lain, PPRO sebagai anak perusahaan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) membukukan rugi bersih Rp 207,49 miliar pada kuartal I 2024, atau pembalikan laba tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, angka tersebut berbanding terbalik dengan hasil yang diraih pada kuartal I 2023 yang menghasilkan laba bersih sebesar Rp 1,95 triliun.
Kerugian ini seiring dengan penurunan pendapatan PPRO dari Rp 219,25 miliar menjadi Rp 95,66 miliar pada kuartal I 2024. Hal ini mencerminkan penurunan pendapatan sebesar 56,37 persen dibandingkan tahun lalu (YoY).
ASABRI Menghapus kendali
Pada Maret 2024, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan restrukturisasi kepemimpinan Asabry melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini diatur dalam Keputusan Menteri SK-36/MBU/02/2024 No.
Kementerian BUMN yang dipimpin Eric Thohir resmi menunjuk Comje. Dr. Paul (Purn) Dr. Arif Sulistyanto sebagai Komisaris Independen PT Asabri (Persero)
Arief Sulistyanto merupakan purnawirawan Polri yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Keamanan Polri. Arif merupakan anggota tim khusus investigasi pembunuhan Munir.
Pelita juga merupakan lulusan program Juris Doctor Universitas Harapan tahun 2022 dengan predikat summa cum laude.
CEO Asabri Wahyu Suparyono mengatakan Asabri terus melakukan perubahan dan perbaikan di berbagai bidang. Menurut dia, sejumlah upaya dan langkah dilakukan untuk menjaga keberlangsungan bisnis perseroan.
“Kepemimpinan Asabry fokus pada peningkatan kualitas produksi sejalan dengan semangat slogan 2024, ‘Kita berkualitas, hebat’,” ujarnya.
Berikut daftar saham yang dikeluarkan PT Asabri (Persero):
——————————
Penafian: Pengumuman ini tidak dimaksudkan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel