Bisnis.com, JAKARTA – Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan dugaan serangan hacker yang menyerang 369 hotel di Indonesia.

Peretasan tersebut mengakibatkan akun Google Bisnis dengan kontak resmi hotel diganti. Konsumen dirujuk ke nomor palsu dan diiming-imingi dengan harga hotel yang lebih murah.

Ketua Umum PHRI Hariyadi BS Sukamdani mengatakan hingga Senin (12/8/2024), wilayah Jawa Tengah menjadi korban pemalsuan data terbanyak sebanyak 156 hotel.

Disusul Jawa Timur 92 hotel, Sumatera Barat 60 hotel, Bandung 35 hotel, Sulawesi Tengah 18 hotel, dan Lampung 8 hotel.

Terkait hal tersebut, PHR) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan terdapat 120 hotel dan penginapan yang menjadi korban penipuan komputer.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan dari 120 hotel dan akomodasi di DIY yang menyatakan data online mereka palsu, hanya sekitar 50 hotel yang memberikan data resmi untuk pelaporan.

“Dalam waktu dekat setelah data resmi terkumpul, kami akan berangkat ke Poda DIY,” kata Deddy saat dihubungi Bisnis di Yogyakarta, Selasa (13/8).

Deddy mengatakan, sejumlah hotel, losmen, dan “homestay” yang diduga menjadi korban penipuan siber tersebar di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo.

Untuk wilayah Sumbar, hotel-hotel yang diduga menjadi korban serangan hacker antara lain Mangkuto Hotel Payakumbuh, Triple Tree, Grand Rocky Hotel Bukittinggi, Hotel Mersi, Hotel Maninjau Indah, Faveolo, Hotel Bunda Padang, Hotel Mervit, Guesthouse Rangkayo Basa Padang dll.Axana Hotel, Puncak Airmanis bu Residence (Airmanis Hill Residence) dan lain-lain.

Sedangkan di Bandung, sejauh ini sudah ada 45 hotel yang dilaporkan menjadi korban peretasan akun Google Bisnisnya. Hal itu disampaikan Ketua Riung Priangan dan Ketua Dewan Promosi Pariwisata Kota Bandung Arief Bonafianto, dikutip dari bandung.go.id.

“Sampai hari ini (Senin, 12 Agustus 2024), baru ada 45 hotel yang terkonfirmasi dan dilaporkan. Ini tidak hanya berlaku di Kota Bandung, tapi seluruh Indonesia,” ujarnya, Senin (8 Desember). 

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel