Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa perusahaan berkapitalisasi besar atau dikenal dengan istilah large caps berhasil meraih penghargaan Bisnis Indonesia 2024. Diantaranya TLKM (TLKM), BCA (BBCA), dan BRI (BBRI).

Telkom meraih penghargaan pada kategori Telekomunikasi Seluler, BCA meraih penghargaan pada kategori Bank Swasta Nasional, dan BRI meraih penghargaan pada kategori Perusahaan Publik. Seperti diketahui, ketiganya merupakan emiten dengan kapitalisasi terbesar di Indonesia.

Berdasarkan data BEI, kapitalisasi pasar Telkom mencapai Rp289 triliun, Bank BCA Rp1,129 triliun, dan Bank BRI Rp653 triliun.

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) berniat meningkatkan jumlah sinergi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) meningkat sekitar 20% dibandingkan pencapaian tahun 2023. 

Nilai sinergi GOTO Telkom tercatat sebesar Rp 1,7 triliun pada tahun 2023. Dengan target pertumbuhan tahunan sebesar 20%, nilai sinergi perseroan terhadap teknologi emerging tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp 2,04 triliun saat ini. 

“Tahun ini rata-rata pertumbuhannya kemungkinan 20%,” kata Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah saat ditemui usai acara Digiland Run 2024 di Jakarta, Senin (10/6/2024). 

Ririek menambahkan, TLKM juga terus berupaya mengembangkan program-program baru untuk mendorong peningkatan nilai sinergi ke depan. Salah satu rencana yang sedang dipersiapkan adalah mensinergikan aplikasi My Telkomsel dengan GOTO. 

“Banyak program yang kita jalankan bersama mereka [GOTO]. Dari program untuk driver nanti kita tambahkan program baru, misalnya mungkin aplikasi My Telkomsel akan terkoneksi dengan GOTO,” ujarnya.

Di sisi lain, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA misalnya, berharap penyaluran KPR tahun ini sukses. Outstanding KPR BCA diperkirakan tumbuh sebesar 11% YoY (YoY/YoY) pada kuartal I 2024. EVP Corporate Communications and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan minat terhadap KPR BCA tetap terjaga. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya antusiasme pengunjung BCA Expoversary 2024 yang berlangsung secara offline pada tanggal 29 Februari hingga 3 Maret 2024, dan secara online hingga akhir April 2024. 121,7 triliun pada Maret 2024, ”ujarnya dalam Bisnis, dari Senin (3/6/2024). Menurutnya, didukung dengan likuiditas yang cukup dan prospek perekonomian Indonesia yang positif, perseroan berkomitmen menjaga kualitas kredit secara berkelanjutan.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan pendapatan bank pada kuartal I 2024 terus tumbuh di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. 

Menurut dia, faktor pendorong pendapatan bank pada kuartal I 2024 antara lain kinerja kredit yang bisa meningkat signifikan. Tercatat, jumlah penyaluran pinjaman BRI mencapai Rp 1.308,65 triliun pada triwulan I 2024, meningkat 10,89% year-on-year. 

“Semua segmen kredit tumbuh positif, baik segmen mikro, konsumer, kecil dan menengah, korporasi juga tumbuh,” kata Catur saat pemaparan kinerja BRI, Kamis (25/4/2024) lalu.

Sementara itu, segmen kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) BRI mendominasi total penyaluran kredit dengan pangsa sebesar 83,25%. Laba bank juga ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau fee based income yang meningkat 6,92% secara tahunan. 

“Fee based revenue menjadi faktor pendorong pendapatan BRI. Fee based revenue ini tidak lepas dari kontribusi super app BRImo,” kata Catur. 

BRImo menarik 33,5 juta pengguna pada akhir Q1/2024, tumbuh sebesar 30,3% YoY. Sedangkan jumlah transaksi BRImo mencapai 969 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp 1251 triliun.  

Sekadar informasi, Bisnis Indonesia Award 2024 mengusung tema Agility in Uncertainty yang menyoroti pentingnya kemampuan beradaptasi dan inovasi dalam menghadapi ketidakpastian. Topik ini sangat relevan dengan kondisi dunia bisnis dalam lima tahun terakhir, dimana perusahaan harus beradaptasi dengan cepat dan efektif agar dapat bertahan dan berkembang.

Sepanjang tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1%, dan hingga Juni 2024, perekonomian masih stabil dengan pertumbuhan sebesar 5,0%. IHSG juga menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan 7% sejak awal tahun, ditopang oleh sektor keuangan, barang konsumsi, dan infrastruktur. Angka-angka tersebut menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi perusahaan-perusahaan Indonesia di tengah berbagai tantangan.

Selain itu, investasi asing langsung (FDI) juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia. Pada triwulan I tahun 2024, realisasi investasi mencapai Rp401,5 triliun, meningkat 22,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penanaman Modal Asing (FDI) memberikan kontribusi sebesar Rp204,4 triliun (50,9%), sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp197,1 triliun (49,1%). Investasi ini menyerap tenaga kerja sebanyak 547.419 orang, jumlah tertinggi sepanjang sejarah.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel