Bisnis.com, Jakarta – PT Daz Bara Lestari Tbk. (DAAZ) telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (11/11/2024), setelah menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO). Dengan langkah korporasi tersebut, DAAZ mendapat pendanaan baru sebesar Rp 264 miliar.

Direktur Keuangan DAAZ Muljanto mengaku optimistis dengan antusiasme investor BEI terhadap IPO perseroan. 

“Keberhasilan penawaran umum ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap strategi bisnis DAAZ dan potensi pertumbuhan jangka panjang. Oversubscription saham perseroan menambah kekuatan dan motivasi kami, karena meski banyak emiten baru yang melakukan IPO, penawaran umum DAAZ juga terus berlanjut. menarik perhatian masyarakat,” ujarnya Senin (11/11/2024) di Gedung BEI.

Berdasarkan prospektus, sebagian besar dana hasil IPO DAAZ akan digunakan untuk pinjaman ke anak usaha. Perseroan akan menggunakan 33,34% dana IPO untuk pembelian bijih nikel dan modal kerja. 

Dari alokasi tersebut, sekitar Rp 86,77 miliar akan digunakan DAAZ untuk pembelian bijih nikel. Akuisisi tersebut berdasarkan Perjanjian Jual Beli Bijih Nikel tanggal 1 Mei 2024 antara DAAZ dengan PT Gag Nickel dan Perjanjian Jual Beli Bijih Nikel tanggal 28 Februari 2024 antara DAAZ dan PT Nusajaya Persadatama Mandiri.

Kemudian, sekitar Rp 1,23 miliar sebagai modal kerja antara lain digunakan untuk biaya tenaga kerja dan biaya logistik.

Kemudian 66,66% digunakan untuk pinjaman kepada anak usaha yakni PT Bara Makmur Dwitama (BMD) dan PT Indo Lawton Energy (ILE) dengan kepemilikan yang sama.

Nantinya, BMD akan menggunakan sebagian besar dana tersebut untuk membeli batu bara, mengacu pada perjanjian jual beli tertanggal 3 Januari 2024 antara BMD dan PT Titan Infra Energy. Kontrak yang berakhir pada 31 Desember 2024 ini masih dapat diperpanjang oleh BMD sebelum kontrak berakhir.

Sementara itu, PT Indo Luton Energy (ILE) akan menggunakan sebagian besar dana pinjaman dari DAAZ untuk pembelian bahan bakar solar, mengacu pada perjanjian yang berlaku saat ini antara ILE dengan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, yaitu perjanjian penjualan bahan bakar tertanggal 10 Agustus 2023.

Dalam IPO tersebut, DAAZ menerbitkan 300 juta saham atau 15,02% dari total saham tercatat kepada investor publik. Saham tersebut dibanderol Rp 880 per saham. PT Henan Putihrai Securitas bertindak sebagai penjamin emisi sekaligus penjamin pelaksana IPO ini.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel