Bisnis.com, CILEGON – cucu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), PT Krakatau Chandra Energi merencanakan penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap hingga mencapai kapasitas maksimal 16 megawatt (MWp) pada akhir tahun 2025. 

Hingga akhir tahun ini, Krakatau Chandra Energi telah memasang PLTS rooftop dengan kapasitas sekitar 2,2 MWp. Sementara itu, diperkirakan pada awal tahun 2025, kapasitas pembangkit listrik tenaga surya mencapai 6 MWp. 

Krakatau Chandra Energi, yang 70% sahamnya dimiliki oleh PT Chandra Daya Investasi (CDI), anak perusahaan Chandra Asri Pacific (TPIA), mengatakan sebagian besar tambahan kapasitas pembangkitan berasal dari permintaan konsumen di kawasan industri Krakatau Cilegon di Banten. 

“Tahun depan targetnya 16 MWp, masih ada sekitar 30 calon pelanggan di wilayah Cilegon yang akan memasang PLTS,” kata Head of OEM and Services PT Krakatau Chandra Energi Ermawanto di kantor Krakatau Chandra Energi di Banten. pada Selasa (19/11/2024). 

Meski demikian, Ermawanto belum mau berkomentar lebih jauh mengenai alokasi belanja modal (capex) untuk proyek tambahan PLTS Atap berkapasitas super pada tahun depan. 

“Investasinya cukup mahal. Kalau bicara jangka panjang, pengembalian investasinya relatif 10 tahun atau kurang,” ujarnya.

Di sisi lain, kata dia, pihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas terpasang sistem PLTS Atap di luar Kawasan Industri Krakatau di Cilegon, Banten. 

Bahkan, lanjutnya, perseroan akan mulai beroperasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) untuk proyek PLTS Atap 3,2 MWp di wilayah usaha PT Perusahaan Perusahaan Asli Negara (Persero) atau PLN pada awal tahun 2025. 

“Awal tahun kami memiliki 3,2 MWp yang akan diresmikan di wilayah bisnis PLN,” imbuhnya. 

Seperti diketahui, Krakatau Chandra Energi yang dahulu bernama PT Krakatau Daya Electric merupakan bagian dari badan usaha TPIA. 

Secara hukum, KCE berada di bawah payung anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk. yaitu PT Chandra Daya Investasi yang bergerak di bidang solusi infrastruktur. Portofolio Krakatau Chandra Energi meliputi penyediaan jasa ketenagalistrikan, pelayanan ketenagalistrikan, dan sumber energi baru terbarukan. 

Sebelum Krakatau Chandra Energi menjadi entitas independen, awalnya merupakan divisi yang berada di bawah Divisi Perencanaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), mulai tanggal 9 Oktober 1979 

Saat itu, keandalan pasokan listrik mandiri sangat dibutuhkan pabrik dan infrastruktur industri baja yang terintegrasi. Oleh karena itu, Krakatau Steel sedang membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 400 megawatt (MW). 

Pada tanggal 25 April 1995, PLTU Cabang 400 MW berubah status menjadi unit PLTU PT KS 400 MW yang berdiri sendiri. Hal ini menyusul diterbitkannya Surat Keputusan Direksi Krakatau Steel No. 37/C/DUKS/Kpts/1995 tentang perubahan status. 

Jasa penyediaan listrik merupakan bidang bisnis utama Krakatau Chandra Energi. Ruas ini didukung oleh pembangkit listrik dengan total kapasitas 120 MW. 

Perseroan mengoperasikan pasokan listrik di Kawasan Industri Krakatau (KIK) Cilegon, Banten, yang luasnya lebih dari 4.700 hektar dan melayani 216 pelanggan industri, bisnis, masyarakat dan pemerintah, serta 2.055 pelanggan dalam negeri. 

Untuk menghasilkan listrik, Krakatau Chandra Energi menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) berkapasitas 120 MW yang biasa dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) yang terdiri dari dua buah generator turbin gas, dua buah pembangkit uap pemulihan panas, dan satu buah generator turbin uap. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA