Bisnis.com, JAKARTA — PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat total penyaluran pembiayaan baru segmen mikro, kecil, dan menengah atau UMKM mencapai Rp 865 miliar hingga September 2024. Jumlah tersebut meningkat 167% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebelumnya sebesar Rp324 miliar. 

Presiden CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, pihaknya melihat adanya peningkatan penyaluran pendanaan untuk segmen UKM karena tingginya permintaan masyarakat, banyak pelaku usaha baru maupun lama yang ingin usahanya berkembang di tahun ini.

“CNAF melihat ekspansi bisnis UMKM mulai membaik pada akhir kuartal III 2024,” kata Ristiawan dalam Bisnis, Selasa (15/10/2024). 

Ristiawan mengatakan berbagai faktor mendorong perkembangan tersebut, salah satunya adalah pertumbuhan perekonomian Indonesia yang membaik atau bertahan di kisaran 5%, serta inflasi yang stabil di bawah 3%. Oleh karena itu, kata dia, kondisi ini akan meyakinkan para pelaku industri untuk tidak menunggu dan melihat perkembangan usahanya.

Selain itu, Ristiawan mengungkapkan CNAF melihat masih banyak peluang di sektor UKM untuk menyalurkan pendanaan. Dimana prospek pembiayaan bagi UKM merupakan peluang bagi perusahaan pembiayaan untuk mendukung dan memperluas pembiayaan, meskipun diperlukan regulasi yang lebih kuat. 

“CNAF tetap teguh mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor UKM,” ujarnya. 

Pada tahun ini, CNAF menargetkan total alokasi pendanaan baru mencapai Rp 10 triliun pada tahun 2024. Angka ini mewakili peningkatan sebesar 15% (y/y) dari target pendanaan baru tahun 2023 sebesar Rp8,5 triliun. Untuk mencapai target pendanaan tahun 2024, salah satu strategi CNAF adalah dengan menerapkan pemasaran yang fokus pada pembiayaan peralatan sebagai modal usaha.

Data Kantor Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pembiayaan multifinance untuk usaha menengah menguat sejak Agustus 2024. Saat itu, pendanaan tercatat sebesar Rp 67,01 triliun, naik dari Rp 49,25 triliun pada Agustus 2023. .

Pembiayaan usaha menengah menempati posisi kedua terbesar dalam pembiayaan usaha besar. Sedangkan pembiayaan usaha mikro turun dari Rp53,18 triliun pada Agustus 2023 menjadi Rp51,08 triliun.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel