Bisnis.com, JAKARTA – Ada dua tipe orang di dunia ini; Ada yang suka bangun pagi dan ada yang bangun kesiangan karena suka tidur larut malam.

Tipe pertama juga disebut “early birds” atau “morning larks,” lapor Healthline. Tipe orang seperti ini lebih suka bangun di pagi hari dan cenderung lebih cepat tertidur di malam hari.

Periode awal adalah abad ke-17, menurut Michelle Worley, RN, direktur operasi klinis Aeroflow Sleep. Itu berasal dari pepatah berusia satu abad. Ada pepatah yang mengatakan “The early bird mendapat cacing” atau artinya “The early bird mendapat cacing”.

Sebaliknya, tipe orang kedua sering disebut sebagai “burung hantu malam”. Tipe ini lebih suka bangun dan begadang karena merasa paling produktif di penghujung hari.

Worley juga menjelaskan, istilah burung hantu malam terinspirasi dari hewan asli yaitu burung hantu. Istilah ini menggambarkan seseorang yang tidur sepanjang hari dan menjadi lebih aktif di malam hari, seperti burung hantu yang merupakan hewan nokturnal.

Jadi, apakah Anda termasuk orang yang suka bangun pagi atau suka tidur malam? Apakah pola tidur Anda dapat mempengaruhi kesehatan tubuh Anda? Ciri-ciri burung purba

Orang dengan tipe ini cenderung: Tidur lebih awal Bangun lebih awal Merasa lebih baik saat hari dimulai. Energi mulai berkurang pada sore dan malam hari.

Secara umum, orang yang bangun pagi menganggap orang-orang di sekitarnya lebih ramah. Mereka akan lebih mudah beradaptasi dengan jadwal kerja di tempat kerja tempat mereka bekerja pada siang hari.

Faktanya, tinjauan penelitian tahun 2012 menemukan bahwa orang yang early bird memiliki tingkat emosi positif yang lebih tinggi.

Berkat pola tidur ini, seseorang mudah bersosialisasi dengan masyarakat dan pada akhirnya membuatnya bahagia. Ciri-ciri burung hantu malam

Dibandingkan dengan orang yang suka bangun pagi, orang yang suka begadang cenderung: Begadang Menikmati waktu tidur Merasa dalam kondisi terbaiknya di siang hari Memiliki lebih banyak energi di malam hari Merasa lelah saat bangun di pagi hari Sulit tidur di siang hari.

Menjadi orang yang suka tidur malam memiliki banyak kelemahan karena sulitnya menyesuaikan jadwal dengan kebanyakan orang yang aktif di siang hari.

Misalnya, jam kerja normal (09:00 – 17:00) atau jam sekolah dan universitas diatur pada siang hari. Tipe burung hantu malam mungkin mengalami kesulitan melakukan tugas-tugas rutin.

Bahkan anak yang suka begadang pun akan kesulitan menyesuaikan diri dengan jadwal sekolah yang tetap.

Sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa orang yang suka tidur malam juga mungkin berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental dan metabolisme.

Namun burung hantu malam tidak selalu kehilangan “cacingnya”. Dengan kata lain, memilih untuk terjaga di malam hari belum tentu merupakan hal yang buruk.

Banyak seniman, penulis, dan profesional kreatif percaya bahwa mereka dapat melakukan karya terbaik mereka saat dunia sedang tertidur.  Apa yang membuat seseorang menjadi orang yang bangun pagi atau suka tidur malam?

Seperti yang dijelaskan peneliti dalam studi tahun 2020, genetika seseorang mungkin bisa menjelaskan mengapa seseorang lebih menyukai pagi atau malam hari. Ritme sirkadian juga berperan dalam menentukan kronotipe tidur seseorang. Chronotype sendiri merupakan perbedaan individu dalam aktivitas dan kewaspadaan pagi dan sore hari.

Kronotipe tidak selalu berarti durasi tidur. Tidur lebih lama belum tentu membuat seseorang menjadi tipe night birds. Para ahli masih meneliti topik tidur ini lebih mendalam, termasuk kronotipe tidur pagi dan sore hari.

Penelitian yang sama juga meneliti apakah penggunaan telepon sehari-hari dapat membantu mengungkap kronotipe tidur. Peneliti menemukan perbedaan signifikan antara orang yang menggunakan ponsel di pagi dan sore hari. Mereka menemukan bahwa wanita lebih suka bangun pagi.

Studi lain pada tahun 2020 menunjukkan adanya hubungan antara kronotipe tidur dan aktivitas fisik seseorang. Orang yang bangun pagi cenderung lebih aktif secara fisik dibandingkan orang yang suka tidur malam. Pria yang suka tidur malam juga menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk dan tidak melakukan apa pun. Namun, penelitian tidak meyakinkan mengenai apakah tingkat aktivitas fisik memengaruhi kronotipe seseorang. Bisakah Anda mengubah pola tidur Anda?

Tinjauan penelitian pada tahun 2021 mengenai gen yang menggerakkan jam tubuh seseorang menunjukkan bahwa pada akhirnya manusia memiliki kontrol lebih besar terhadap pola tidurnya. Namun klaim tersebut masih sulit dibuktikan. Tidak ada pil ajaib yang dapat memudahkan orang yang suka begadang untuk bangun di pagi hari.

Worley menjelaskan bahwa jika Anda mengubah pola tidur, Anda akan kesulitan untuk mengubahnya. Hal ini membutuhkan perubahan perilaku tidur dan kesabaran saat Anda bertransisi.

Jika Anda ingin sukses, perubahan bertahap adalah kuncinya. Selain itu, pola tidur dapat berubah seiring bertambahnya usia. Saat memasuki usia paruh baya, Anda boleh memilih untuk bangun pagi.

Baik Anda yang suka bangun pagi atau suka tidur malam, kualitas tidur memainkan peran besar dalam kesehatan fisik dan mental. Jika Anda merasa tidur Anda kurang berkualitas, Anda bisa meminta bantuan dokter mengenai kemungkinan penyebab dan solusinya. (Rafi Abid Wibisono)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel