Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) menargetkan meraih premi di atas Rp 600 miliar pada tahun 2024. 

Peningkatan tersebut sekitar 30% dibandingkan realisasi tahun 2023. Tahun lalu, Ciputra Life merealisasikan pendapatan premi sebesar Rp460,1 miliar.

Sedangkan hingga semester I/2024, perseroan telah mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 295,1 miliar. 

“Harapan kami [pendapatan premi tahun 2024] tentunya minimal dua kali lipat [dua kali lipat] dibandingkan yang telah kami capai hingga semester I/2024, sekitar Rp 600 miliar di atas,” kata Direktur Utama Yes Ciputra Hengky Djjosantoso dalam pemaparan kinerja di Kantor Ciputra, Jakarta pada Rabu (14/8/2024). 

Untuk mencapai tujuan tersebut, Hengky mengatakan salah satu strateginya adalah dengan meluncurkan produk baru.  Sementara itu, pada 1 Juli 2024, perseroan telah meluncurkan Ciputra Medical Insurance yang menyasar segmen korporasi yang belum menyasar.

Pihaknya juga akan memanfaatkan jaringan Ciputra Group dan Tunas Group untuk memperluas segmen asuransi kesehatan grupnya. 

Ciputra Medical Insurance memberikan perlindungan kesehatan menyeluruh kepada karyawan selama 24 jam termasuk jaminan perawatan rumah sakit, rawat jalan, perawatan gigi, perawatan kehamilan dan kacamata.

Dari segi laba bersih, Hengky menargetkan meraup keuntungan lebih dari Rp 30 miliar hingga akhir tahun ini. Sedangkan laba komprehensif akhir Juni 2024 sebesar Rp 10,85 miliar atau meningkat 127% dibandingkan semester I 2023 yang masing-masing sebesar 4,78 miliar.

Untuk menjaga profitabilitas, Hengky mengatakan pihaknya berupaya menghindari perang tarif dan melakukan penilaian risiko dengan baik. 

“Jika kita terjebak dalam perang harga dan tidak melakukan penilaian risiko dengan baik, otomatis produk akan mengalami kerugian. “Tetapi jika kita disiplin untuk tidak terjebak dalam perang tarif dan melakukan penilaian risiko dengan baik, tentu produk tersebut akan menguntungkan dan berkelanjutan,” ujarnya. 

Hingga semester I-2024, sebagian besar pertumbuhan pendapatan premi Ciputra Life didorong oleh kontribusi produk asuransi jiwa kredit (CLI) untuk melindungi nasabah yang melakukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor. Sementara produk asuransi jiwa kredit mendominasi 80% pendapatan premi perseroan.

Dari sisi investasi, perseroan juga berhasil tumbuh 50% YoY (YoY/YoY) menjadi Rp 699,62 miliar.  Didirikan pada tahun 2017, Ciputra Life mencatatkan total aset sebesar Rp858,97 miliar, naik 43% YoY dari sebelumnya Rp599,96 miliar pada H1/2023. 

Sedangkan total klaim yang dibayarkan perseroan mencapai Rp33,53 miliar atau meningkat 27% secara tahunan dibandingkan Rp28,05 miliar pada semester I 2023.  Dari sisi laba, Ciputra Life mencatatkan laba komprehensif mencapai Rp10,8 miliar pada tahun Semester 1/2024. Angka tersebut meningkat 127% YoY dibandingkan Rp 4,78 miliar pada Juni 2023. 

Ciputra Life mencatatkan laba komprehensif untuk pertama kalinya pada tahun keenam beroperasi, yaitu sebesar Rp 460 juta pada tahun 2022. Angka tersebut kemudian meningkat 18 kali lipat pada tahun 2023 dengan total laba sebesar Rp 8,44 miliar.  Seiring dengan peningkatan pendapatan dan perolehan premi, rasio kecukupan modal Ciputra Life juga tetap terjaga dengan tercapainya rasio modal berbasis risiko sebesar 262% pada akhir tahun 2023. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari ketentuan minimum yang ditetapkan regulator sebesar 120. %.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel