Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China mengumumkan akan mengeluarkan serangkaian insentif baru untuk mendongkrak bisnisnya di kalangan investor yang menunggu kebijakan baru dari Presiden Xi Jinping.

Melansir Bloomberg, Senin (10/7/2024), para perencana ekonomi terkemuka Tiongkok dikabarkan akan menggelar konferensi pers pada Selasa untuk membahas serangkaian kebijakan terkait pertumbuhan ekonomi.

Pengarahan tersebut, yang dijadwalkan dimulai pada pukul 10 pagi, akan mencakup lima pejabat senior dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), termasuk presidennya Zheng Shanyi, menurut pernyataan pemerintah pada hari Minggu.

Para ekonom dan pedagang dengan cermat mengamati langkah-langkah kebijakan baru setelah para pemimpin tertinggi Tiongkok mengisyaratkan keinginan untuk membatasi pertumbuhan lambat negara tersebut. 

Menjelang liburan akhir pekan di Tiongkok, pemerintah meluncurkan serangkaian paket stimulus, termasuk pengurangan jumlah uang, lebih banyak air untuk meningkatkan pinjaman bank dan janji sebesar $340 miliar untuk mendukung pasar saham.

Saham Tiongkok telah meningkat sejak akhir September karena dukungan kebijakan telah menghidupkan kembali kepercayaan investor. Indeks Hang Seng China Enterprises terlihat meningkat lebih dari 30% dalam sebulan terakhir. 

Namun, kekhawatiran semakin meningkat mengenai apakah reli tersebut dapat dipertahankan karena Tiongkok telah mengalami beberapa kenaikan palsu di masa lalu, termasuk reli pada bulan Februari yang terdokumentasi dengan baik.

Meskipun pengumuman NDRC tidak memberikan rincian mengenai paket tersebut, spekulasi berkembang di kalangan analis bahwa Beijing akan meningkatkan belanja publik sebagai bagian dari paket stimulusnya. 

Seorang pakar senior Tiongkok mengatakan negaranya mempunyai ruang untuk meningkatkan dukungan fiskal dengan menerbitkan utang khusus sebesar 10 triliun yuan, atau $1,4 triliun.

Lihat berita dan artikel di Google Berita dan VA Channel