Bisnis.com, JAKARTA – Memiliki usaha sendiri dan mandiri serta sukses dalam usaha sendiri merupakan dambaan banyak orang, termasuk pemilik usaha UMKM Emaka CW. 

Indiana Sunita, seorang guru di kampus kedokteran, memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan memulai bisnis. 

Pada tahun 2017, saat masih mengajar, Indiana mulai membuka usaha makanan kecil-kecilan. Saat itu, ia mengikuti tren yang ada, termasuk menjual kue pelangi yang sedang populer saat itu. 

Selanjutnya, Indiana memutuskan untuk membuka usaha lain bersama adiknya Cindera Wati untuk mewujudkan keinginannya menjadi ibu rumah tangga yang aktif. 

Bersama-sama mereka akhirnya mendirikan Emak CW, yang diambil dari singkatan nama adik mereka. Nama Emak CW pun dipilih untuk mewakili perusahaan yang dipimpin oleh perempuan.

Bermodal awal Rp 30 juta, Emak CW mulai berjualan keripik singkong dengan mengandalkan bahan baku utama kayu ulin singkong yang murah dan mudah didapat di Pekanbar. 

“Saya dan adik saya kemudian mulai fokus membangun perusahaan yang memproduksi keripik singkong. Semula kami mengolah sekitar 50 kg singkong per hari, kini kami bisa mengolah hingga 500 kg singkong per hari. Variannya semakin beragam, dari 7 varian menjadi 19 varian jajanan dengan rasa berbeda-beda,” ujarnya dalam jumpa pers, Jumat (11 Agustus 2024). 

Dengan meningkatnya permintaan, Emak CW pun mulai bekerja sama dengan berbagai kelompok tani, mengandalkan hasil panen petani singkong di Pekanbaru dan membeli cabai dari kelompok tani di berbagai daerah, termasuk Bukittinggi dan Payakumbuh, Sumatera Barat. 

Tak selamanya berjalan mulus, Emak CW juga menghadapi tantangan, terutama pandemi Covid-19 yang membuat peluncuran produk sulit dilakukan karena banyak vendor yang berhenti memesan karena takut tidak laku. 

Ibu CW tidak putus asa, beliau tetap optimis dan mengubah strategi penjualannya menjadi penjualan langsung ke pelanggan. Strategi ini digunakan untuk menutup penjualan dari penjual sebelumnya. 

Kemudian Ibu CW mulai memanfaatkan penjualan online di platform tersebut, kini usahanya semakin berkembang bahkan bisa menjangkau seluruh Indonesia. 

Dengan suksesnya penjualan online, Bu CW kini bisa meraih pendapatan puluhan juta rupee. Mengandalkan fitur seperti live shopping di berbagai platform e-commerce adalah strategi yang efektif. 

Indiana rata-rata melakukan streaming langsung selama 1-2 jam, tetapi memulai dengan membuat konten ringan yang menampilkan kehidupan sehari-harinya di dapur. 

Berkat omzet yang diraih, Emak CW kini mempekerjakan lebih dari 45 staf yang sebagian besar merupakan generasi muda dari berbagai latar belakang, termasuk keluarga miskin. 

Emak CW juga memiliki beberapa program pemberdayaan karyawan, antara lain pelatihan kepemimpinan, ceramah, bahkan lebih baik lagi pembenahan dapur yang sebelumnya kecil agar karyawan dapat tetap bekerja dengan nyaman. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel