Bisnis.com, Jakarta – Don Voltaggio, salah satu pendiri dan CEO perusahaan minuman Arizona Iced Tea, masih menjual produknya dengan harga saat pertama kali diluncurkan: $0,99.
Setelah melihat kesuksesan Snapple Beverage Company, Vultaggio memutuskan untuk membuka Arizona Beverage USA di New York pada tahun 1992. Saat itu empat liter susu berharga $1,13. Sebagai perbandingan, jumlah yang sama akan menelan biaya rata-rata $4,00 pada tahun 2023, seperti yang dilaporkan oleh statista.com.
Segera, Arizona Iced Tea menjadi sukses besar. Vultaggio dan anak-anaknya masih mengelola perusahaan hingga saat ini. Selama 32 tahun itu, sekaleng Arizona Iced Tea berharga $0,99.
Di tengah inflasi dan kenaikan harga komoditas, Arizona Iced Tea berhasil menjaga harga minuman jadi tetap stabil. Seperti dilansir Today.com dan Business Insider, Vultaggio lebih memilih memangkas biaya dibandingkan menaikkan harga jual.
“Kami melakukannya lebih cepat, kami mendistribusikannya lebih baik dan lebih dekat, kalengnya lebih tipis,” ujarnya.
Namun, perusahaan saingannya Arizona Iced Tea juga menjual minumannya dengan harga lebih tinggi. Mengapa Vultaggio tidak menaikkan harga dan menghasilkan lebih banyak keuntungan?
“Kami sukses, kami tidak punya hutang, dan kami sudah punya segalanya. Mengapa orang-orang yang kesulitan membayar sewa harus membayar lebih untuk minuman kami? Kata Voltaggio. “Mungkin, ini adalah cara kecil saya untuk memberi kembali.”
Harga Arizona Iced Tea tidak akan naik dalam waktu dekat, kata Voltaggio. Perusahaan Minuman Klasik ingin “berjuang sekuat mungkin” demi pelanggan. Menurut Voltaggio, kenaikan harga produk dapat menimbulkan efek tetesan ke bawah (trickle-down effect) yang ingin dihindarinya.
“Setiap pengeluaran sekarang menjadi lebih mahal. Kami berusaha menjaga harga tetap terjangkau bagi semua orang yang mengalami kesulitan keuangan,” jelasnya. Profil Don Vultaggio
Domenic “Don” Voltaggio, seorang miliarder Amerika, pengusaha dan salah satu pendiri perusahaan minuman Arizona, lahir pada tahun 1951 atau 1952.
Dia dibesarkan di Flatbush, Brooklyn, New York City, tempat ayahnya mengelola supermarket A&P.
Don Voltaggio menikah dengan Elaine, seorang seniman. Mereka memiliki dua putra, Wesley dan Spencer Voltaggio, keduanya bekerja di sebuah perusahaan minuman Arizona. Wesley menjabat sebagai Chief Creative Officer, sedangkan Spencer menjabat sebagai Chief Marketing Officer.
Don Voltaggio mendirikan Arizona Beverage Company pada tahun 1992 bersama John Ferolito. Mereka memulai perusahaan dari sebuah gudang di Brooklyn dan mencapai kesuksesan luar biasa.
Pada tahun 2015, Voltaggio membeli saham Ferolito dengan harga sekitar $1 miliar setelah pertarungan hukum.
Perusahaan Don Voltaggio terutama dikenal karena hubungannya dengan Arizona Beverage Company, sebuah perusahaan minuman terkemuka yang memproduksi dan mendistribusikan berbagai minuman, termasuk Arizona Iced Tea yang populer.
Prestasi besar Don Voltaggio adalah mendirikan dan membangun Arizona Beverage Company, sebuah perusahaan yang sangat sukses. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan berkembang pesat dan memperoleh pangsa pasar yang signifikan di industri minuman.
Kontribusi Don Voltaggio pada industri minuman telah diakui dengan berbagai penghargaan dan penghargaan. Namun rincian pasti mengenai penghargaan ini belum tersedia.
Dia memiliki “semenanjung pribadi” seluas dua hektar di Sands Point, Long Island, yang dia beli pada tahun 2004 seharga $4 juta. Pada tahun 2007, ia menyelesaikan pembangunan rumah besar dengan 30 kamar di properti tersebut.
Saat ini, kekayaan bersih Vultaggio diperkirakan mencapai $6,5 miliar. Namun, dia berasal dari keluarga kelas pekerja, itulah sebabnya dia memahami pelanggannya.
Dengan kekayaannya tersebut, ia menjadi salah satu orang terkaya di industri minuman. (Ilma Rezana)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel