Bisnis.com, Jakarta — Lembaga Pengelola Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan menyatakan banyak kendala dalam pembebasan lahan pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Tumpukan kendala tersebut membuat realisasi dana tersebut baru mencapai 50% pada Oktober 2024.
Direktur Pengadaan dan Pembiayaan Lahan LMAN Rustanto menjelaskan timnya mengelola 15 dana Proyek Strategis Nasional (PSN) terkait IKN. Total, LMAN mengalokasikan Rp5,9 triliun untuk kebutuhan tersebut. Namun separuhnya belum tiba.
“Untuk IKN total kebutuhan dananya Rp5,9 triliun, total ya. Jadi sudah dialokasikan Rp2,8 triliun, jadi masih ada sekitar Rp3 triliun [belum terpenuhi],” kata Rustanto saat konferensi pers. Kantor LMAN, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2024).
Yang di bawah Menteri Keuangan, Pak. Muliani mengungkapkan, banyak permasalahan yang menyebabkan sulitnya penyediaan dana untuk pembebasan lahan proyek IKN, seperti yang pertama, bekas kawasan hutan. Luas spesies ini mencapai sekitar 100 hektar.
Kedua, identifikasi dan inventarisasi lahan yang dibebaskan. Diakui Rustanto, timnya kesulitan mencari grounder yang harus berhenti karena minimnya sumber daya manusia (SDM) di lapangan.
“Iya, bukan hanya persoalannya yang rumit, tapi sumber daya manusianya juga terbatas, sehingga akhirnya kami memprioritaskan lahan yang perlu diambil untuk melanjutkan proyek [IKN] ini,” ujarnya.
Ditegaskannya, penyediaan tanah untuk keperluan pemerintah mempunyai arti sebagaimana diatur dalam UU No. 2/2012.
Sementara itu, Ketua Pelaksana LMN Basuki Purwadi menambahkan, pihaknya mempunyai tiga tugas utama, yakni peningkatan sumber daya negara, pembinaan, konsultasi, dan pembiayaan proyek strategis nasional (PSN).
LMAN mengoperasikan 126 PSN yang merealisasikan pendanaan pembebasan lahan sebesar Rp 134,45 triliun. Sebagian besar, lanjut Basuki, sudah selesai. “Belum 78 yang sudah selesai atau sudah dikerjakan,” kata Basuki di acara yang sama.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel