Bisnis.com, JAKARTA — Baru-baru ini viral sebuah kasus seorang perawat anak memberikan steroid kepada anak yang ia rawat agar bisa makan dan terlihat gemuk serta sehat.

Padahal, penggunaan steroid tanpa indikasi kesehatan tertentu bisa sangat berbahaya bagi anak.

Ketua Umum PP IDAI Dr. Piprim Basarah mengatakan, anak sehat tidak harus gemuk. Di sisi lain, anak yang mengalami obesitas bisa menjadi pertanda gizi buruk.

Sedangkan tanda-tanda anak sehat dapat dilihat kembali pada kurva pertumbuhannya yang dapat dilihat dan diperiksa sendiri oleh orang tua melalui buku KIA atau berbagai platform seperti Primaku dan IDAI.

“Jadi kalau bayi kelihatannya baik-baik saja, tidak ada masalah, dan pertumbuhannya baik, ikuti langkah-langkah perkembangannya, misalnya 2-3 bulan harusnya sudah bisa langsing, 3-4 bulan sudah mulai tengkurap. , 8 bulan harusnya bisa duduk, dan seterusnya berarti perkembangannya sehat,” jelasnya dalam jumpa pers, Kamis (17/10/2024).

Selain itu, untuk mengetahui pertumbuhan yang sehat, Anda dapat melihat kurvanya dengan menghitung tinggi badan, berat badan, dan usia. Selanjutnya yang juga harus diperhatikan adalah tinggi badan orang tuanya.

“Bisa juga diperiksakan ke dokter spesialis anak. Jadi kalau semua sudah sesuai berarti anak sehat. Tapi kalau misalnya kurang tepat, segera ke dokter atau dokter spesialis anak untuk melihat cara yang paling tepat. pengobatannya,” tambahnya.

Penyebab GTM pada anak dan tips menghindarinya

Dr. Piprim menambahkan, salah satu penyebab utama GTM pada anak adalah karena mereka selalu dipaksa makan dan selalu diberi makan sebelum lapar.

Sebaliknya jika anak tidak mau makan, orang tua akan merasa marah dan menularkan perasaan tersebut kepada anak. Hal ini membuat pengalaman pertama bayi dengan makanan menjadi tidak menyenangkan.

Tanda lain anak terpaksa makan adalah keinginan untuk makan. 

“Anak yang rutin makan belum lapar, tapi sudah kenyang satu sendok makan. Jadi mengunyah merupakan salah satu bentuk resistensi pada anak agar tidak mau makan lagi,” imbuhnya.

Oleh karena itu, proses mendidik anak tentang makanan hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.

“Jadi jangan sampai anak mendengar bunyi klik sendok dari ibunya dan tutup mulutnya karena saya akan terpaksa makan,” kata dr. Utama.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA