Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo membeberkan dampak serangan ransomware di server Pusat Data Nasional (PDN) dan memberikan sebagian informasinya kepada perusahaan penyimpanan tersebut.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, pihaknya merupakan salah satu tenant yang menggunakan server PDN. Dia mengatakan, dampak serangan ransomware terhadap server PDN di Pelindo tampaknya bersifat tidak langsung.

“[Efek gangguan server PDN] kurang tepat, misalnya ada awak kapal. Awak kapal pasti kemana tujuan perjalanannya, dll. Jakarta Rabu (7/3/2024).

Sebagai langkah antisipasi, Pelindo juga memperbanyak data cloud computing-nya, ujarnya. 

Arif menjelaskan, migrasi data perusahaan dimulai setelah proses integrasi. Pemindahan data ini dilakukan karena Pelindo juga mengalami serangan siber sebelum server PDN terganggu.

“Beberapa dari kami telah mendorong Pelindo menjadi cloud storage, karena mereka [perusahaan penyedia] menjual ruang, cara mereka melindungi datanya akan lebih baik.” Nanti kalau kita pesan semua informasinya di sana,” kata Arif.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan tidak terkena dampak serangan ransomware di server Pusat Data Nasional (PDN). Serangan itu mengganggu layanan perjalanan internasional.

Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Capt. Sigit Hani Hadiyanto mengatakan, pusat data seluruh layanan Kementerian Perhubungan terletak di Pusat Penerangan dan Penerangan (Pusdatin). Ia mengatakan, sejauh ini belum ada laporan adanya masalah serangan ransomware di pusat data Kementerian Perhubungan.

“Sampai saat ini belum diumumkan adanya gangguan terhadap pelayanan Kemenpar,” kata Sigitas.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel