Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan jumlah penduduk Wilayah Dasar Pemerintahan Pusat (KIPP) ibu kota negara kepulauan (IKN) hanya berjumlah 300.000 jiwa.
Wida Nurfaida, Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga (Ditjen) Kementerian PUPR menjelaskan, berdasarkan perencanaan, kawasan IKN dibagi menjadi tiga zona.
Secara spesifik, pemukiman kembali tahap pertama akan fokus pada kawasan KIPP seluas 6.671 hektare, kawasan IKN seluas 56.181 hektare, dan kawasan pengembangan IKN seluas 256.142 hektare.
“Penduduknya diperkirakan akan tetap berada di IKN hingga tahun 2045. Untuk Kawasan Inti Pemerintah Pusat dan kawasan IKN sendiri diperkirakan jumlah penduduknya tidak akan banyak, antara 180 (ribu) hingga 300 (ribu) orang,” ujarnya. . Wida di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (07/08/2024).
Sedangkan di Kawasan Pengembangan Ibu Kota Kepulauan sendiri diperkirakan berjumlah 1,8-2 juta orang.
Pembatasan orang yang tidak wajar di wilayah KIPP dilakukan, karena wilayah tersebut hanya berorientasi pada ibu kota negara.
Secara rinci, zona KIPP sendiri terbagi menjadi tiga zona. Yang pertama adalah Area A yang merupakan kawasan utama pemerintahan, yaitu Istana Negara dan Istana Garuda.
Kemudian Zona 1B sendiri merupakan pusat pendidikan pemerintah. ada universitas internasional dan kompleks olahraga.
“Zona 1C sendiri merupakan pusat pemerintahan untuk kesehatan. Dimana ada rumah sakit, semua rumah sakit nasional, rumah sakit internasional, dan rumah-rumah,” pungkas Vida.
Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) tentang pengalihan IKN.
Tenaga Ahli Utama Kantor Presiden (KSP) Ali Mohtar Ngabalin memastikan penandatanganan Keputusan Presiden (Keppres) pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN Nusantara akan dilakukan sebelum pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih. 2024-2029 Oktober mendatang.
Ngabalin mengatakan, KSP akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pekan depan untuk membahas situasi terkini dalam Perpres tersebut.
“Jadi Selasa [6/8/2024] atau Rabu [7/8/2024] kita ngobrol atau berdiskusi, saya tanya ke Presiden. [Hasil rapat] mungkin cara-cara membuat DIM, bagaimana DIM dan DPR dan pemerintah akan muncul dan berbagi, lalu apa yang terjadi,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (8/3/2024).
Direktur KSP Moeldoko justru mendesak keputusan Presiden memindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN Nusantara segera dilaksanakan.
Ia mengaku telah mengirimkan surat kepada Sekretariat Negara (Mensesneg) agar dokumen tersebut rampung sebelum proses pelantikan presiden terpilih dan wakilnya berakhir.
“Kami kira ya, ada catatan kepada Mensesneg untuk maklumi bahwa ke depan akan dilantik presiden dan wakilnya di ibu kota. Ya, saya sudah kirim surat ke Mensesneg soal itu, ”Moeldoko kata wartawan di kantor KSP Bina Graha, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel