Bisnis.com, JAKARTA – PT Karsurin Tbk. Emiten sektor Pengujian, Inspeksi dan Sertifikasi (CRSN) ini memutuskan untuk membagikan dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUSPT) yang digelar pada Jumat (28/6/2024).

RUPST memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 2,35 per saham, yang akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham terdaftar pada 10 Juli, menurut Direktur Karsurin Timothy Nugraha Tyajjana.

Jumlah saham CRSN sebanyak 2,892 miliar. Dengan demikian, dividen yang dibagikan Karsurin sebesar 6,79 miliar.

“Tanggal ex dividen tanggal 8 Juli, kemudian tanggal ex dividen tanggal 9 Juli, kemudian tanggal 10 Juli untuk dividen karet pasar uang. Pembayaran dividen akan dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2024,” jelasnya dalam siaran pers, Jumat. (28/6/2024).

Presiden Carsurin Sheila Tivan mengatakan perseroan mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp444,43 miliar pada 2023, naik 22,31% dari tahun 2022 sebesar Rp363,37 miliar.

Pada saat yang sama, pendapatan dihasilkan dari beberapa aktivitas inti yang mencakup inspeksi, pengujian, sertifikasi, konsultasi, dan layanan penjualan produk.

Melihat kinerja tahun 2023 yang menjanjikan dan prospek bisnis sektor TIC yang cerah di tahun 2024, Karsurin optimis mampu mencapai target pendapatan sebesar Rp468,71 miliar pada tahun 2024.

“Kami yakin akan hasil positif pada tahun 2024. Pertumbuhan industri TIC akan terus mendorong pertumbuhan positif dalam lingkungan industri, manajemen risiko, kepatuhan terhadap peraturan, dan permintaan akan produk dan layanan berkualitas tinggi dan berteknologi tinggi, sejalan dengan persyaratan perdagangan global, meningkatkan kesadaran konsumen akan keamanan dan kualitas produk.

Pendapatan kotor Carsurin sebesar 229,67 miliar pada tahun 2023, naik 25,17% dari 183,48 miliar pada tahun 2022. Sedangkan laba usaha perseroan pada tahun 2023 sebesar Rp54,39 miliar, meningkat 11,67% dari Rp4207222 miliar.

Dengan laba bersih sebesar Rp 27,80 miliar pada tahun 2023, manajemen optimistis laba bersih Karsurin pada tahun 2024 mencapai Rp 39,08 miliar.

Di sisi lain, CRSN juga mencatatkan peningkatan aset. Pada tahun 2023, aset lancar mencapai Rp 129,74 miliar, tumbuh pesat sebesar 52,03% dari akhir tahun 2022 sebesar Rp 85,33 miliar. Sedangkan aset tetap meningkat 108,02% menjadi Rp178,31 miliar pada tahun 2023 dari Rp84,76 miliar pada akhir tahun lalu.

Dengan demikian, total aset mencapai Rp306,05 miliar pada tahun 2023, meningkat 79,93 persen dibandingkan Rp170,09 miliar pada tahun 2022.

Sedangkan pada tahun 2023, liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp30,62 miliar, dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp62,36 miliar. Namun, perseroan berupaya menurunkan utang jangka pendek dan jangka panjang menjadi Rp 27,98 miliar dan Rp 57,34 miliar pada tahun 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA