Bisnis.com, JAKARTA – Kecerdasan Buatan (AI) merupakan alat penting untuk meningkatkan produktivitas. Salah satu aktivitas terpercaya software ini adalah evaluasi Google Doc agar lebih mudah. 

Gunakan alat AI seperti Google Gemini untuk ini. Selain bisa dimasukkan ke Google Doc, Gemini juga bisa membantu Anda membuat gambar dari Google Drive dan email dari Gmail.

Namun, artikel tersebut hanya berfokus pada ringkasan Google Docs.  Cara menggunakan AI untuk merangkum Google Docs

1. Buka dokumen di Google Docs dan sorot teks yang Anda ingin Gemini bantu rangkum. 

2. Klik Bantu saya menulis di sebelah kanan teks yang dipilih dan pilih apa yang ingin Anda gunakan dari daftar drop-down – serta Ringkasan, ada opsi untuk Nada, Buat Poin, Perkuat, Persingkat, Ubah Paragraf, atau Kustom ( tulis perintah Anda sendiri).  

3: Klik “Ringkasan” untuk melihat cara kerja Gemini. Pastikan Anda memeriksa ulang apakah Gemini memahami dokumen Anda dan apa yang penting.

4: Tambahan menarik pada Google Docs adalah kemampuan untuk memberikan umpan balik pada teks yang dihasilkan. Setelah membuat ringkasan, Anda dapat menunjukkan apakah Gemini memberikan saran yang baik atau buruk, mengedit perintah pembaruan dan membuat ulang teks, atau membuat versi baru dari teks yang ditulis sebelumnya dan mengklik tombol Coba Lagi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian besar terhadap perkembangan kecerdasan buatan (AI) di Tanah Air. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika bertujuan untuk mempercepat hadirnya regulasi AI dalam waktu kurang dari 2 bulan

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan kehadiran Angga Rak Prabowo sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika yang baru akan mempercepat penyusunan regulasi tentang kecerdasan buatan. 

Saat ini, pengaturan kecerdasan buatan menjadi salah satu tugas pokok yang harus diselesaikan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam waktu singkat. Selain AI, tugas lainnya adalah penerapan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP), penghapusan perjudian online, peningkatan arsitektur dan tata kelola data nasional, dan penggunaan AI untuk layanan publik.

“Tujuannya ya di bawah pemerintahan saat ini. “Makanya dua bulan lagi kita tambah wakil menteri untuk berbagi tugas,” kata Nezar usai pertemuan pada Lokakarya Nasional: Peluncuran Manifesto Kebijakan Transformasi, Rekomendasi Optimalisasi Ekonomi Digital Indonesia pada Selasa (20/08/2024).

Nezar mengatakan, ada beberapa hal yang masih dibahas mengacu pada regulasi yang sedang digodok, seperti Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Data Pribadi (PP PDP) yang mengatur tentang penggunaan data oleh pengembang AI.

Lebih lanjut Nezar mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika saat ini sedang menyiapkan aturan setelah menerbitkan surat edaran (SE) untuk menerima penggunaan AI.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel