Bisnis.com, JAKARTA – Seringkali Anda melihat orang tua yang terlihat pikun dan tidak tahu harus berbuat apa. Perilaku ini dikenal dengan demensia, yaitu kelainan pada sistem saraf manusia. Hal ini memerlukan pencegahan yang memadai untuk meminimalisir tindakan yang berakibat fatal.

Ahli saraf Dr. Ratih Puspa menjelaskan dalam Instagram Kementerian Kesehatan bahwa demensia merupakan gangguan kognitif dan kognitif yang terjadi pada manusia.

Gangguan kognitif adalah gangguan yang melibatkan perilaku, empati, ucapan, ingatan, dll. Sedangkan gangguan nonkognitif merupakan aktivitas yang melibatkan perilaku sosial dan emosional 

Ia juga menjelaskan, demensia memiliki tiga tahap, yaitu ringan, sedang, dan berat. Ketiga tahapan ini dibedakan berdasarkan gejala yang dialami pasien. Secara umum gejala demensia antara lain:

1. Kesulitan fokus

2. Masalah memori

3. Gangguan komunikasi

4. Membuat keputusan yang buruk Simak 6 cara mencegah demensia pada lansia: 1. Berolahraga secara teratur

Olahraga teratur merupakan hal yang wajib dilakukan semua orang. Pada umumnya lansia memerlukan olahraga agar tubuhnya lebih sehat dan tidak kaku. 

Olah raga yang dibutuhkan lansia adalah jalan santai, kardio, dan aktivitas lain yang membuat mereka bahagia.

Lansia memerlukan olahraga untuk menjaga kesehatan jiwa dan raga. Jadi, tanamkan prinsip pola hidup sehat dengan cara yang menghibur untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Semakin banyak suatu hal yang berkesan, semakin mudah bagi orang lanjut usia untuk mengingatnya. 2. Hindari minum alkohol

Minum minuman beralkohol merupakan salah satu hal yang diharamkan bagi para lansia. Alkohol hanya berdampak buruk bagi kesehatan dan bersifat adiktif sehingga dapat merusak sistem saraf. Jika Anda gemar minum alkohol saat masih muda, segera hentikan untuk memastikan keselamatan Anda dan terhindar dari risiko penyakit lain. 3. Hindari asap rokok

Asap rokok merupakan salah satu partikel berbahaya yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh manusia. Kandungan nikotin dan zat adiktif lainnya berkontribusi terhadap pengaruh asap rokok terhadap kesehatan masyarakat sekitar. 

Para lansia dilarang berada di area merokok untuk menghindari efek mematikan pada sistem pernafasan dan saraf yang dapat mempengaruhi perilaku kognitif. 4. Menjaga tekanan darah dan gula darah

Tekanan darah tinggi dan gula darah membuka pintu terjadinya penyakit kronis pada lansia. Hipertensi dan diabetes merupakan jenis penyakit yang diakibatkan oleh tingginya tekanan darah dan kadar gula darah dalam tubuh.

Jika tidak dikendalikan akan berdampak buruk bagi kesehatan dan menimbulkan komplikasi serius pada tubuh manusia. Komplikasi ini menjadi penyebab demensia dan penyakit kronis lainnya. 5. Perbanyak aktivitas yang melatih daya ingat

Peningkatan aktivitas yang melatih daya ingat merupakan terapi bagi lansia. Anda dapat mengajak dan mengajari para lansia untuk selalu mengingat, mengenali dan memahami suatu hal dengan cara yang benar. 

Anda bisa mendengarkan musik nostalgia, jalan-jalan ke suatu tempat, dan membuka album foto lama bersama keluarga. 6. Makan makanan utuh 

Makan makanan utuh dan seimbang membantu meningkatkan memori otak. Anda bisa mengonsumsi omega-3 dalam bentuk bayam, salmon, dan kenari untuk mengurangi risiko demensia. (Maharani Dwi Puspita Sara)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel